Dalam kesabaran-Nya, Allah memakai berbagai cara untuk menyadarkan bangsa Israel akan betapa dalamnya mereka jatuh ke dalam dosa. Namun, semua cara tak mereka hiraukan. Mereka terus berkanjang dalam dosa, sehingga Allah memutuskan untuk segera menjalankan hukuman-Nya. Dalam pasal ini, Allah mengutus Yehezkiel untuk menyampaikan peringatan akan hukuman itu melalui dua cara. Cara pertama adalah dengan menyediakan barang-barang seorang buangan dan kemudian membawa barangbarang itu pada siang hari di hadapan penduduk Yerusalem. Kemudian, pada malam hari, dia harus keluar dari lobang yang digali di tembok dengan menaruh barang-barang itu di atas bahunya (12:1-16). Cara kedua adalah melalui peragaan makan dengan gemetar serta minum dengan menggigil dan dengan hati cemas (12:17-25). Semua itu dilakukan sebagai alat peraga untuk mengingatkan betapa jahatnya kehidupan mereka dan betapa dekatnya hukuman yang akan Allah jatuhkan. Namun, bangsa Israel tetap tidak peduli dan menganggap ancaman tersebut masih lama (12:26-28).
Kisah di atas menjadi cermin bagi kita dalam dua cara: Pertama, sama seperti Israel adalah umat pilihan Allah yang gagal memancarkan kemuliaan Allah dalam kehidupan, demikian juga banyak orang Kristen zaman ini yang gagal menjadi garam dan terang dunia. Apakah kehidupan Anda mencerminkan iman Kristen sehingga nampak berbeda dengan orang lain? Kedua, sama seperti Yehezkiel dipanggil untuk memperingatkan bangsa Israel, demikian juga kita dipanggil untuk mengingatkan sesama orang Kristen yang gagal menjalankan kehidupan yang memuliakan Allah. Pedulikah Anda dengan sesama orang Kristen yang tidak memiliki kesaksian hidup yang baik? [TF]
Oleh karena itu katakanlah kepada mereka: "Beginilah firman Tuhan ALLAH: Tidak satu pun dari firman- Ku akan ditunda-tunda. Apa yang Kufirmankan akan terjadi, demikianlah firman Tuhan ALLAH." Yehezkiel 12:28