Senin, 9 Juni 2014
Bacaan Alkitab hari ini: Mazmur 25-26
Dalam dunia yang menganut filosofi bahwa kita tidak dapat “mempercayai” sesuatu yang tidak bisa diraba, dilihat, didengar, dikecap, dan dibaui oleh panca indera, mustahil bagi manusia yang sudah jatuh ke dalam dosa untuk mempercayai Allah jika bukan karena pekerjaan dan anugerah Allah. Mazmur 25 menceritakan realita pengalaman pemazmur yang indah tentang iman kepercayaan dan kebergantungan totalnya kepada Tuhan. Hal-hal pahit yang dialami Daud dalam kehidupan—seperti dikejar-kejar musuh, pemberontakan anaknya (Absalom), kejatuhan dalam dosa perzinahan, dukacita atas anak yang meninggal, dan sebagainya—membuat kita semakin melihat dan menyadari kebobrokan manusia berdosa di hadapan Allah.
Saat menghadapi kesulitan hidup yang kita alami, ada banyak hal yang dapat mengikis iman percaya kita. Namun, seperti Daud, biarlah kita belajar untuk mengenal dan memahami jalan Tuhan dengan hati terbuka. Sekalipun Daud mempunyai relasi yang baik dengan Tuhan semenjak masa mudanya, Daud tetap terbuka terhadap pimpinan dan ajaran Allah. Daud sadar bahwa ia masih belum mengikuti dan memahami jalan Tuhan dengan sempurna (25:4-5, 8-9, 12, 14). Kita bersyukur bahwa Allah itu penuh kasih setia terhadap perjanjian-Nya (25:10). Ia tidak meninggalkan kita sekalipun kita telah jatuh ke dalam dosa. Sebaliknya, Ia senantiasa “menunjukkan jalan kepada orang yang sesat” (25:8). Oleh karena itu, dalam setiap situasi kehidupan, marilah kita “mengangkat jiwa” kita kepada Allah serta membuka hati untuk Allah berkarya dan menunjukkan jalan-Nya bagi kita. Iman berarti tetap mempercayai dan menantikan Allah. [J]
1 Petrus 1:8
“Sekalipun kamu belum pernah melihat Dia, namun kamu mengasihi-Nya. Kamu percaya kepada Dia, sekalipun kamu sekarang tidak melihat-Nya. Kamu bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan”