Setelah mengecam dan bersumpah menjatuhkan hukuman setimpal atas Edom dan bangsa-bangsa sekitar yang menertawakan dan merebut negeri Israel yang telah jatuh (36:1-7), Allah mengumumkan kabar baik bahwa Ia sendiri akan memulihkan kondisi Israel. Pemulihan yang dijanjikan Allah terjadi secara bertahap, diawali dengan negeri Israel akan digarap dan ditanami, sehingga kembali menghasilkan buah dan menjadi tempat yang nyaman untuk ditinggali (36:8-12). Selanjutnya, Allah akan memulihkan kehidupan bangsa Israel. Mereka (yang semula adalah penyembah berhala yang hidup dalam berbagai macam dosa dan kecemaran) akan dibersihkan serta diberi hati dan roh yang baru, sehingga mereka akan hidup sesuai dengan kehendak Allah (36:13-27). Akhirnya, Allah akan mengumpulkan kembali mereka yang tercerai-berai karena hukuman Allah ke negeri perjanjian yang sudah dipulihkan. Saat itu, mereka akan meninggalkan kecemaran karena dosa dan hidup dalam berkat Allah yang mendatangkan kedamaian (36:28-38). Allah menegaskan bahwa tindakan-Nya bukan karena bangsa Israel, melainkan karena amarah kecemburuan-Nya atas penyembahan berhala dan karena kesetiaan-Nya terhadap janji-Nya kepada nenek moyang bangsa Israel (36:6, 28, 32).
Kisah di atas menegaskan kesetiaan Allah yang tidak tergantung pada kesetiaan kita. Saat kita tidak setia, sebagai Bapa yang baik, Allah akan mendidik (seringkali dengan menciptakan ketidaknyamanan atau penderitaan) dengan tujuan menyadarkan kita. Semakin cepat kita sadar dan kembali kepada-Nya, semakin cepat kita akan hidup dalam kedamaian dalam kasih dan kesetiaan-Nya. Dapatkah Anda menceritakan pengalaman dididik Allah di dalam kehidupan Anda? [TF]
"Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat." Yehezkiel 36:26