Kitab Yehezkiel ditutup dengan penglihatan tentang penggenapan janji pemulihan bangsa Israel di Yehezkiel 33-39. Sesuai dengan sifatnya, semua bagian dalam penglihatan itu harus ditafsirkan secara figuratif karena mengandung unsur-unsur yang tidak mungkin ditafsirkan secara literal, misalnya: Allah sendiri akan menjadi Gembala bagi bangsa Israel (34:31), berdirinya kerajaan yang dipimpin langsung oleh Daud dan bertahan selamanya (37:25), serta Allah akan membangun tempat tinggal-Nya (Bait Suci) di tengah bangsa Israel untuk selama-lamanya (37:28).
Pasal 40 dimulai dengan penglihatan yang menyerupai sebuah kota di atas gunung yang terdapat Bait Suci di dalamnya. Meskipun ukurannya berbeda, susunan Bait Suci itu mirip dengan yang ada di Yerusalem. Dalam penglihatan itu, Yehezkiel dibawa mengunjungi bagian terluar Bait Suci, yakni gerbang Timur (40:6-19), Utara (40:20-23), Selatan (40:24-31), pelataran dalam yang memuat dua meja persembahan serta dua bilik yang masing-masing bagi penyanyi dan kaum Lewi (40:32-47). Gerbang adalah pintu masuk dan pelataran adalah tempat berkumpul pertama bagi umat yang datang beribadah kepada Allah di Bait Suci (Keluaran 27:9-19). Di tempat ini, imam mempersembahkan korban di altar bagi pengampunan dosa sehingga imam diizinkan masuk ke ruang kudus mewakili umat untuk menyembah Allah. Melalui penglihatan ini, Allah menyampaikan bahwa Ia telah menerima kembali Israel yang pernah ditolak karena ketidaksetiaan mereka. Penerimaan kembali Israel menjadi simbol penerimaan kita oleh Allah melalui iman di dalam Yesus Kristus yang mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai korban yang mendamaikan kita dengan Allah. Sudahkah Anda diperdamaikan kembali dengan Allah? [TF]
"Jadi, saudara-saudara, oleh darah Y esus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri." Ibrani 10:19-20