Orang yang mendapat kekuasaan atau kedudukan tinggi mudah sekali menjadi sombong. Hal ini disebabkan karena sifat dasar manusia berdosa yang dari awal ingin menyamai Allah Sang Pencipta. Selain itu, orang yang mendapat kekuasaan atau kedudukan tinggi dengan susah payah sering kali merasa bahwa kekuasaan dan kedudukan tinggi yang ia peroleh adalah hasil kerja keras dan kemampuannya.
Bacaan Alkitab hari ini mengingatkan bahwa kekuasaan, kedudukan, dan kemuliaan berasal dari Allah. Seberapa tinggi pun kekuasaan tersebut, jika bukan Tuhan yang memberi, tidak ada manusia yang dapat memilikinya. Raja Nebukadnezar telah diingatkan Tuhan melalui mimpi dan penglihatan (4:4-18). Tujuan mimpi dan penglihatan itu adalah agar raja melepaskan diri dari dosa-dosa dan kesalahan-kesalahannya dengan melakukan keadilan dan belas kasihan (4:27). Namun, raja bersikap angkuh dan semena-mena karena memiliki kekuasaan yang sedemikian besar (lihat 5: 19-20). Suatu kali, setelah lewat dua belas bulan dari waktu raja mendapat mimpi dan penglihatan itu, ia berjalan-jalan di atas istana dan menjadi angkuh melihat kerajaan Babel yang besar. Raja Nebukadnezar merasa bahwa kebesaran dan kemuliaan Babel dibangun dengan kekuatan kuasanya sendiri. Karena keangkuhannya, Tuhan menghalau dia dan menjadikan dia seperti binatang. Ia tinggal bersama binatang-binatang dan makan makanan binatang. Setelah beberapa waktu, Tuhan mengembalikan raja kepada keadaannya semula, bahkan lebih mulia dari sebelumnya. Raja mengakui bahwa Tuhan adalah Yang Maha Tinggi. Kekuasaan dan kerajaan berasal daripada-Nya (4:36-37)! Sadarkah Anda bahwa semua yang berhasil Anda raih berasal dari Tuhan? [WY]
"Ceritakanlah kemuliaan-Nya di antara bangsa-bangsa dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib di antara segala suku bangsa. Sebab TUHAN maha besar dan terpuji sangat, Ia lebih dahsyat dari pada segala allah." Mazmur 96: 3-4