Pernahkah Anda mendengar ungkapan, "Di atas gunung masih ada langit"? Ungkapan ini mengingatkan kita agar tidak bersikap angkuh. Saat meraih kesuksesan, kita cenderung menganggap diri kita hebat, sehingga kita melupakan bahwa sebenarnya masih ada orang yang lebih hebat daripada kita.
Firman Tuhan hari ini mengingatkan tentang Allah yang Mahatinggi yang melampaui segala sesuatu. Sehebat-hebatnya manusia, seberapa besar pun kuasa dan keberhasilannya, ia tak boleh meninggikan diri dan mengabaikan sikap takut akan Tuhan. Waspadalah agar kemampuan Anda tidak membuat Anda menyombongkan diri, apalagi merendahkan orang lain. Raja Belsyazar meninggikan diri dengan memakai perkakas dari Bait Allah untuk minum-minum. Ia bukan saja minum dengan memakai perkakas Bait Allah, melainkan juga memuji-muji dewa yang dibuat dengan tangan manusia. Meskipun memahami segala yang telah diperbuat Allah kepada ayahnya, yaitu raja Nebukadnezar, Raja Belsyazar malah meninggikan diri melawan Tuhan, tidak merendahkan diri, padahal ia tahu bahwa Allah Yang Mahatinggi berkuasa atas kerajaan manusia dan bisa mengangkat siapa saja yang dikehendaki-Nya (5: 18-23).
Allah Yang Mahatinggi berhak menimbang kehidupan Anda. Jika Anda kedapatan "terlalu ringan", Ia berhak melakukan apapun sesuka hati-Nya terhadap diri Anda. Raja Belsyazar diambil nyawanya pada malam itu juga dan kerajaannya dipecah dan diberikan kepada orang Media dan Persia. Jika Tuhan menimbang hidup Anda, apakah hidup Anda telah cukup baik? Apakah Anda sudah cukup rendah hati? Apakah Anda senantiasa hidup dalam takut akan Dia, Terutama saat Anda merasa berhasil dan mampu? [WY]
"Tinggikanlah diri-Mu mengatasi langit, ya Allah, dan biarlah kemuliaan-Mu mengatasi seluruh bumi." Mazmur 108: 6