Jumat, 13 Juni 2014
Bacaan Alkitab hari ini: Mazmur 33-34
Orang-orang pada zaman dulu mengandalkan kuda sebagai cermin kekuatan militer sebuah kerajaan. Pada masa kini, yang diandalkan manusia umumnya adalah jabatan atau kekuasaan. Daud, sangat sadar bahwa imannya tidak boleh berlandaskan kekuatan fisik, melainkan harus berlandaskan Allah yang Maha Kuasa (33:16-19). Daud telah sering mengalami dan melihat bagaimana Allah melepaskan orang beriman dari tangan musuh (34:5-8, 18). Dia sadar bahwa orang beriman juga bisa mengalami krisis, teror, dan kematian. Sepanjang sejarah, banyak orang beriman yang dianiaya, dijadikan mangsa binatang buas, ditelantarkan, dibunuh, dan sebagainya (Roma 8:35-36, Ibrani 11:32-40). Walaupun Allah dapat menyelamatkan umat-Nya, kadang-kadang—dengan alasan yang hanya diketahui Allah—Ia “membiarkan” umat-Nya jatuh ke tangan musuh. Sekalipun demikian, “Tuhan dekat kepada mereka yang patah hati dan remuk jiwanya..” (Mazmur 34:19). Orang benar yang sungguh-sungguh percaya kepada-Nya tidak akan kehilangan pengharapan di dalam Allah yang telah menjamin mereka.
Pujian Daud dalam Mazmur 34 berasal dari pemahaman yang benar akan Allah. Pujian itu tidak semata-mata berlandaskan pengalaman hidup yang penuh sukacita, namun juga dukacita (34:2). Memuji Tuhan adalah ciri wajar dari kehidupan umat yang telah mengalami anugerah-Nya (33:1), Ia adalah Allah bangsa-bangsa dan Allah Pencipta yang Mahakuasa (33:6-11), Allah yang berdaulat atas sejarah (33:12-19)—semua ini menjadi alasan untuk menaikkan pujian bagi Allah. Hanya di dalam pengenalan yang benar akan Dia, hati kita dapat bersukacita dan menaikkan pujian bagi-Nya. Kiranya Tuhan memberi kita sebuah pujian pada hari ini untuk mengingatkan kita akan kebaikan dan kebesaran-Nya, apa pun yang mungkin sedang kita hadapi. [J]
Mazmur 34:2
“Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu;
puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku.”