Asa adalah salah satu raja Yehuda yang terbaik dan Tuhan berkenan kepadanya. Namun, bacaan Alkitab hari ini sangat mengejutkan! Saat menghadapi musuh, Raja Asa memilih untuk lebih mengandalkan bangsa Aram daripada mencari pertolongan Tuhan. Ketika Nabi Hanani membawa firman Tuhan yang menegur dirinya, Raja Asa menjadi murka dan menjebloskannya ke dalam penjara. Raja Asa juga menganiaya beberapa orang dari rakyat (16:10). Dalam sakitnya, Raja Asa bersikeras tidak mau mencari Tuhan, malah berpaling kepada pertolongan tabib. Apa yang terjadi dengan Raja Asa? Mengapa dia berubah dari seorang yang begitu baik dan memuliakan menjadi orang yang sedemikian keras hati terhadap Tuhan? Raja Asa adalah satu dari sekian banyak orang yang awalnya hidup benar di hadapan Tuhan, namun akhirnya kesetiaannya berubah. Setelah berkali-kali membaca kisah hidup orang seperti ini, bukankah mudah sekali bagi kita untuk merasa pesimis dan sukar memercayai manusia? Namun, mengapa Tuhan tidak menyerah dan tetap memercayai manusia? Mengapa Tuhan tidak membiarkan saja manusia yang sudah sangat sering terbukti tidak dapat dipercayai? Terhadap Yosafat, anak Raja Asa yang mau hidup mencari Allah, kepadanya Allah kembali menunjukkan penyertaan dan berkat-Nya.
Kasih Tuhan begitu besar dan dalam. Tinggi dan lebarnya sulit kita pahami. Kasih-Nya membuat Ia tidak pernah berhenti mengampuni dan tetap memberkati, walau berkali-kali disakiti oleh manusia. Kasih Allah seperti ini disebut sebagai kasih agape. Walaupun kita berkali-kali menyakiti hati-Nya, melupakan Dia, mengandalkan yang lain, namun saat kita kembali kepadaNya, Tuhan selalu siap menyertai dan memberkati hidup kita. [PHJ]
"Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya." Yesaya 55:7