Kepemimpinan Raja Manasye sangat kontras dengan Raja Hizkia, ayahnya. Raja Hizkia memulihkan kerohanian rakyat Yehuda yang telah lama jatuh dalam dosa, sedangkan Raja Manasye membuat rakyat Yehuda kembali hidup menyimpang dari jalan Tuhan. Apa yang membuat keturunan raja sesaleh Hizkia bisa membuat bangsa Yehuda terjerumus pada dosa yang jauh lebih buruk? Penyebab utama kemerosotan itu adalah karena Manasye lahir dan dibesarkan saat Kerajaan Yehuda berada dalam masa jaya dan damai, yaitu masa saat Raja Hizkia, ayahnya, sedang menikmati nama besar dan keagungan serta tidak mengingat Tuhan. Saat Manasye mengambil alih kepimpinanan sebagai raja yang masih muda dan yang belum mengenal Tuhan, ia berlaku semau hati. Ia meniru ritual ibadah bangsa lain. Ia membangun kembali bukit pengorbanan serta mezbah untuk menyembah Baal, Asyera, dan tentara langit, bahkan mengorbankan anakanaknya sebagai korban bakaran, melakukan ramal, telaah dan sihir, dan berbagai kejahatan lain yang membuat bangsa Israel melakukan dosa yang melebihi bangsa-bangsa lain. Manasye baru sadar dan bertobat setelah Allah menghukum. Sayangnya, kerusakan yang ia buat sudah terlalu hebat. Ia tidak sanggup memulihkan keadaan menjadi baik seperti pada masa ayahnya. Bahkan Amon, anak Raja Manasye, meniru dosa ayahnya.
Kerohanian harus dibangun dengan setiap hari berjalan bersama Tuhan. Waspadalah agar kenyamanan hidup tidak membuat kita terlena sampai kita tidak lagi takut akan Tuhan. Terlena dengan kenyamanan merupakan awal kejatuhan ke dalam dosa. Ambillah waktu untuk mengoreksi hidup dan jagalah komitmen untuk memperbarui hubungan dengan Tuhan setiap hari. [PHJ]
Kata-Nya kepada mereka semua: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku." Lukas 9:23