Haman, yang semula nampak begitu hebat, mendadak jatuh dan kehilangan semua miliknya, termasuk nyawanya. Betapa rapuhnya hidup manusia! Haman--yang tidak takut akan Tuhan--tidak mendapat apa-apa di akhir hidupnya. Segala upaya dalam hidupnya merupakan kesia-siaan. Ini adalah kemalangan yang besar! Kesuksesan sejati hanya dapat diraih bila seseorang hidup dalam takut akan Tuhan dan berpegang pada perintah-perintah-Nya (bandingkan dengan Pengkhotbah 12:13-14).
Meskipun Haman sudah kalah, dekrit atau keputusan raja--yang sudah ditetapkan--tidak dapat ditarik kembali (Ester 8:8). Artinya, nyawa umat Yahudi terancam! Tuhan melembutkan hati raja untuk menolong orang Yahudi dan memberi hikmat kepada Mordekhai untuk mengantisipasi keputusan raja yang mengizinkan pembunuhan terhadap orang Yahudi. Atas nama raja, Mordekhai mengumumkan bahwa orang Yahudi boleh membela diri, bahkan boleh membunuh siapa saja yang hendak menyerang atau mengambil harta mereka (8:11). Sungguh, Tuhan memberi hikmat yang luar biasa kepada Mordekhai untuk menyelamatkan orang Yahudi. Dalam hidup ini, kita sering menghadapi persoalan rumit yang harus dihadapi dengan hikmat Tuhan. Bagaimana kita bisa memperoleh hikmat Tuhan? Hikmat Tuhan terdapat dalam firman-Nya dan bisa diperoleh melalui persekutuan yang intim dengan Dia.
Setelah keputusan raja diundangkan, umat Yahudi merasa lega dan bersukacita. Peristiwa ini membuat banyak orang di antara penduduk negeri Persia yang menjadi warga Yahudi (8:17). Peristiwa ini menunjukkan bahwa orang Kristen yang sungguh-sungguh hidup bergantung dan takut akan Tuhan akan menjadi magnet yang bisa membawa orang yang belum percaya kepada Kristus! [WY]
"Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Tuhan dan berpeganglah pada perintah-perintah- Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang." Pengkhotbah 12:13