Bacaan Alkitab hari ini : Yunus 1:1-3; 3:1-10; 4:1-11
Dosa penduduk kota Niniwe yang telah melampaui batas membuat Allah mengutus Nabi Yunus untuk mengumumkan rencana datangnya hukuman Tuhan kepada penduduk kota Niniwe (1:1-2; 3:1-4). Nabi Yunus tahu jelas bahwa penduduk kota Niniwe--yaitu bangsa Asyur--adalah sumber ancaman yang amat berbahaya bagi bangsa Israel. Oleh karena Nabi Yunus sangat mencintai bangsa Israel, ia memilih untuk menentang perintah TUHAN dan melarikan diri ke Tarsis (menjauh dari kota Niniwe). Ia menginginkan agar rencana penghukuman itu segera dilaksanakan saja. Sebagai seorang nabi, Yunus tahu jelas bahwa Allah itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, sehingga Allah mudah merasa kasihan dan bisa membatalkan rencana penghukumannya bila penduduk Niniwe bertobat (4:2). Itulah yang membuat Nabi Yunus menolak untuk memperingatkan penduduk Niniwe akan rencana datangnya hukuman TUHAN. Pasal 3 menjelaskan bahwa dugaan Nabi Yunus ini memang benar: Allah membatalkan rencana penghukuman kepada penduduk Niniwe karena mereka bertobat. Pembatalan hukuman ini sangat mengesalkan hati Yunus (4:1).
Pesan apakah yang hendak disampaikan penulis kitab Yunus kepada para pembacanya? Pesan penulis jelas, yaitu bahwa Allah mengasihi semua bangsa, bukan hanya bangsa Israel, tetapi juga termasuk bangsa Asyur (penduduk kota Niniwe) yang amat jahat. Bila Allah tidak mengasihi bangsa Asyur, bangsa itu akan dihukum tanpa peringatan lagi. Sebagian pembaca kitab Yunus--yang adalah orang Kristen--mencibirkan bibir terhadap Nabi Yunus saat membaca kisah ini. Akan tetapi, tanpa disadari, banyak orang Kristen melakukan hal yang sama. Bila kita jujur kepada diri sendiri, apakah orang Kristen (gereja) pada masa kini sadar akan tanggung jawab untuk memberitakan Injil kepada mereka yang belum mengenal keselamatan di dalam Yesus Kristus dan sedang berbaris menuju ke neraka? Bukankah kadang-kadang kita beranggapan bahwa orang-orang yang belum mengenal Kristus itu terlalu jahat dan sudah pantas mendapat hukuman Allah? Apakah kita menyadari bahwa mereka yang menjadi sumber ancaman bagi orang Kristen juga merupakan objek dari kasih Allah? Allah mengasihi semua orang dari semua suku bangsa, tetapi apakah orang Kristen (gereja) memiliki hati yang sama dengan hati Allah? Apakah Anda--sebagai pribadi dan sebagai gereja--memiliki beban untuk mendoakan mereka? [P]