Rabu, 2 Juli 2014
Bacaan Alkitab hari ini: Yeremia 2
Secara politik, umat Tuhan pada waktu itu sedang menghadapi ancaman dari bangsa yang besar, yaitu bangsa Babel. Di tengah keadaan seperti ini, mereka berusaha mendekati bangsa lain untuk mencari bantuan. Akan tetapi, di mata Tuhan, tindakan mencari dukungan kepada bangsa lain sama dengan menyepelekan dan meninggalkan Tuhan karena mereka meminta bantuan kepada bangsa yang menyembah berhala. Tindakan meminta bantuan terhadap bangsa yang menyembah berhala ini membuat mereka terjerat untuk ikut menyembah berhala.
Di tengah pergumulan yang berat, seharusnya umat Tuhan berseru kepada Tuhan. Tuhan tidak pernah menjadi padang gurun atau menjadi tempat yang gelap gulita bagi mereka (2:31). Allah memang membawa mereka ke padang gurun tetapi Allah menyediakan manna dan pemeliharaan. Allah memang membawa mereka berjalan dalam tanah yang gelap tetapi Allah menyediakan tiang api. Allah pasti menyediakan solusi untuk masalah yang mereka hadapi.
Nabi Yeremia menegur sikap umat Tuhan yang meninggalkan Tuhan, tidak mau datang kepada Allah saat menghadapi kesulitan, bahkan mereka berkata, “kami sudah bebas” (2:31). Perkataan, “kami sudah bebas” sebenarnya mengandung makna peralihan kekuasaan (bandingkan dengan Alkitab versi NKJV yang menerjemahkan perkataan tersebut menjadi, “we are lords”). Bukan Tuhan yang berkuasa menentukan keputusan dalam hidup mereka, tetapi diri mereka sendiri.
Perbuatan umat Tuhan meninggalkan Tuhan dan tidak mau hidup mereka di bawah kekuasaan Allah merupakan tindakan sia-sia untuk mencari kenyamanan hidup. Demikian pula bagi orang percaya: Hidup akan menjadi sia-sia mulai saat seseorang meninggalkan Tuhan. [LH]
Yeremia 2:13
“Sebab dua kali umat Ku berbuat jahat: mereka meninggalkan Aku, sumber air yang hidup, untuk menggali kolam bagi mereka sendiri, yakni kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan air”