Bacaan Alkitab hari ini : Kisah Para Rasul 8:4-25
Untuk apakah Tuhan memberikan karunia rohani kepada orang percaya? Jelas bahwa karunia rohani itu dimaksudkan untuk membangun tubuh Kristus, untuk melayani sesama, dan untuk memuliakan Tuhan. Namun, pada praktiknya, karunia rohani justru sering membuat orang akhirnya tidak memuliakan Tuhan, tetapi memuliakan diri sendiri dan memuliakan oknum-oknum tertentu yang kelihatan sangat karismatik dan memiliki karunia untuk melakukan hal-hal yang menakjubkan.
Simon adalah seorang yang sangat terkenal di Samaria. Ia bisa melakukan sihir yang memukau banyak orang. Karena sering diikuti banyak orang dan dipuji-puji sebagai Kuasa Besar, ia merasa menjadi orang penting (8:9-11). Setelah mendengar berita Injil dan menjadi percaya, Simon dibaptis dan selalu mengikuti Filipus. Namun, ternyata hatinya belum sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan Yesus. Kemungkinan, ia sangat takjub saat menyaksikan tanda-tanda dan mujizat-mujizat yang dilakukan oleh Roh Kudus dengan perantaraan Filipus (8:6). Setelah Petrus dan Yohanes tiba di Samaria dan menumpangkan tangan agar jemaat di Samaria menerima Roh Kudus, motivasi Simon dalam mengikut Tuhan Yesus menjadi kelihatan jelas, yaitu bahwa Simon berharap agar ia bisa memiliki kuasa untuk memberikan Roh Kudus kepada orang lain. Simon sampai menawarkan uang agar ia bisa memperoleh kuasa tersebut. Hati Simon bukan tertuju kepada Yesus Kristus, melainkan tertuju pada mujizat-mujizat dan karunia-karunia yang diberikan oleh Roh Kudus kepada rasul-rasul. Simon ingin terkenal, dipuja, dan menjadi mulia dengan memiliki karunia-karunia rohani. Ia ingin menjadi seperti rasul-rasul yang kelihatan sangat berkarisma.
Banyak orang yang mengaku percaya, tetapi memiliki hati yang tidak lurus di hadapan Tuhan (8:21). Tuhan menganugerahkan karunia-karunia rohani, tetapi ada orang-orang yang tidak mau menggunakan karunia yang dimilikinya untuk melayani Tuhan. Ada pula orang yang menggunakan karunia yang dimilikinya untuk memuliakan diri sendiri atau agar mendapat pujian dan pengakuan dari anggota jemaat yang lain. Orang Kristen seharusnya meneladani Tuhan Yesus yang melayani sampai menjadi terhina. Semua karunia yang kita terima seharusnya membuat kita menjadi semakin rendah hati. [WY]