Bacaan Alkitab hari ini : Roma 5
Kasih Allah diberikan kepada kita bukan karena kita layak untuk menerima kasih itu. Kita dikasihi bukan karena kita telah berbuat baik, hidup saleh dan mengasihi Allah. Tidak ada sesuatu dalam diri kita yang dapat menggerakkan hati Allah untuk mengasihi kita. Allah mengasihi kita hanya karena inisiatif, kemauan, dan kehendak-Nya sendiri. Oleh karena itu, kasih Allah merupakan anugerah atau kasih karunia.
Ajaran tentang kasih karunia di atas didasari oleh tiga perkataan dalam Roma pasal 5, yaitu "ketika kita masih lemah" (5:6), "ketika kita masih berdosa" (5:8) dan "ketika kita masih seteru" (5:10). Tiga ayat tersebut menunjukkan bahwa kasih Allah diberikan kepada kita bukan karena kita layak untuk dikasihi. Tindakan kasih Allah yang terbesar itu ditunjukkan melalui beberapa bukti: Pertama, kasih Allah membuat Allah memberi segala-galanya bagi kita. Kasih Allah diwujudkan melalui kematian Kristus. Kematian Kristus menunjukkan bahwa kasih Allah adalah kasih yang memberi tanpa menyisakan apa pun bagi diri-Nya sendiri. Kedua, kasih Allah melepaskan kita dari murka Allah. Kematian Kristus merupakan keharusan untuk bisa mendatangkan pembenaran, keselamatan, dan pendamaian antara manusia dengan Allah (5:9, 10). Dosa manusia membangkitkan murka Allah, sehingga kita seharusnya dihukum mati. Akan tetapi, pengorbanan Kristus membalikkan keadaan. Ketika kita beriman kepada Allah, murka Allah yang menyala-nyala itu ditimpakan kepada Kristus. Kematian Kristus meredakan murka Allah. Kristus menjadi korban pengganti yang membuat kita bisa berdamai dengan Allah. Ketiga, kasih Allah membuat kita menjadi milik Allah dan Allah menjadi milik kita. Hubungan antara kita dengan Allah bukan lagi hubungan antara orang berdosa dengan Allah yang murka, tetapi hubungan antara anak-anak Allah dengan Bapa Sorgawi.
Seseorang yang telah mengalami kasih Allah tidak akan bisa menemukan kepuasan dalam diri siapa pun dan dalam hal apa pun selain di dalam Kristus. Kasih Kristus yang sangat luar biasa membuat kita tidak akan berhenti melangkah maju, sampai kita bersama-sama dengan Kristus di sorga kelak. Alamilah terus kepuasan di dalam Kristus! Jagalah relasi dengan Allah melalui disiplin rohani berupa saat teduh pribadi, doa, membaca firman Tuhan, beribadah, memberi persembahan, melayani, dan disiplin rohani yang lain. [Souw]