Kamis, 16 Januari 2014
Bacaan Alkitab hari ini: Yesaya 19-20
Saat menghadapi ancaman bangsa Asyur, bangsa Israel mengharapkan bantuan dari bangsa Mesir. Akan tetapi, pengharapan semacam ini adalah pengharapan yang keliru. Allah menghendaki agar umat-Nya berharap kepada-Nya saja. Tuhan akan mengacaukan Mesir, sehingga Mesir akan menjadi kacau balau dan menderita (19:2-17). Mesir—dan juga Etiopia—akan ditaklukkan oleh Asyur dan diangkut sebagai tawanan (20:3-4). Akibatnya, tidak masuk akal untuk terus berharap kepada pertolongan bangsa Mesir serta bangsa Etiopia.
Yang mengejutkan dalam bacaan hari ini adalah adanya nubuatan tentang lima kota di tanah Mesir yang berbicara bahasa Kanaan (19:18)—yang dimaksudkan kemungkinan besar adalah bahasa Ibrani—dan yang bersumpah demi Tuhan (19:18)—artinya mereka telah menjadi beriman kepada Tuhan. Hal ini dikuatkan pula oleh adanya mezbah bagi Tuhan di Tanah Mesir (19:19).
Kita tidak tahu kapan hal ini terlaksana, tetapi nubuat ini secara tidak langsung menunjukkan bahwa Allah menghendaki agar bangsa Israel bisa menjadi berkat bagi bangsa-bangsa lain.
Saat menghadapi masalah—baik menyangkut kesehatan, pekerjaan, keuangan, hubungan, dan sebagainya—kita condong untuk mengharapkan pertolongan manusia—bukan mencari pertolongan Allah. Walaupun tidak salah mencari pertolongan orang lain (dan Allah memang seringkali memakai orang lain untuk menolong kita), sumber pengharapan kita bukan orang itu, melainkan Allah. Ingatlah bahwa Penolong yang kuasa-Nya tak terbatas hanyalah Allah saja.
Yesaya 20:5-6
“Maka orang akan terkejut dan malu karena Etiopia, pokok
pengharapan mereka, dan karena Mesir, kebanggaan mereka.
Dan penduduk tanah pesisir ini akan berkata pada waktu itu:
Lihat, beginilah nasib orang-orang yang kami harapkan,
kepada siapa kami melarikan diri minta pertolongan supaya diselamatkan
dari raja Asyur. Bagaimana mungkin kami terluput?”