Bacaan Alkitab hari ini : Ulangan 4:1-43
Dapatkah seorang yang telah hidup jauh dari Tuhan—meninggalkan Tuhan sama sekali—kembali kepada-Nya? Bukan hal yang mudah bagi seseorang—yang telah hidup meninggalkan Tuhan dan melakukan berbagai macam kecemaran dan kejahatan—untuk kembali kepada Tuhan karena iblis akan terus berusaha menarik orang tersebut dan berupaya agar ia tidak bertobat dan kembali kepada Allah. Namun, tidak ada yang dapat menghalangi kasih Allah kepada kita. Penindasan, maut, bahkan kuasa-kuasa (termasuk kuasa iblis) pun tidak dapat memisahkan kita dari kasih Allah (lihat Roma 8:35-39). Allah itu seperti seorang Bapak yang selalu bersedia menerima dan menyayangi anak-anak-Nya (umat pilihan-Nya) yang kembali kepada-Nya.
Musa mengingatkan orang Israel untuk hidup berpegang teguh kepada perintah-perintah Tuhan (Ulangan 4:2,6). Peringatan Musa keras karena dia telah melihat akibat dari ketidaktaatan orang Israel (4:3, 21). Orang Israel diingatkan untuk berhati-hati senantiasa dan jangan sampai melupakan perjanjian mereka dengan Tuhan. Mereka diingatkan untuk tidak menyembah kepada patung, ilah-ilah, matahari, bulan, atau bintang (4:16-19) karena Tuhan adalah Allah yang cemburu (4:23-24). Jika mereka berpegang teguh pada perintah Tuhan dan setia melakukan segala ketetapan-Nya, maka Tuhan akan menganugerahkan segala berkat dan kebaikan dalam hidup mereka.
Namun, ternyata Musa juga sudah menubuatkan tentang kejatuhan orang Israel di masa yang akan datang (4:25-29). Walaupun sudah diingatkan berulang kali, orang Israel masih juga jatuh ke dalam kesalahan yang sama. John Calvin—salah seorang reformator—berkata bahwa manusia berdosa itu sudah rusak total (Total Depravity). Manusia dapat berupaya menjaga kesucian diri, namun manusia tidak akan mampu untuk sepenuhnya hidup lepas dari dosa. Manusia membutuhkan Tuhan untuk memperoleh penyelamatan dari dosa. Puji syukur bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya ke dunia untuk menebus hidup kita yang sudah rusak total karena dosa. Allah, dengan rahmat-Nya yang besar dan kasih sayang-Nya, menerima orang berdosa yang kembali kepada-Nya. Jangan biarkan diri Anda tenggelam terlalu lama di dalam dosa. Seperti perumpamaan anak bungsu dalam Lukas 15:11-32, Tuhan Allah menanti agar kita pulang kembali kepada-Nya. [GI Wirawaty Yaputri]