Bacaan Alkitab hari ini : Ulangan 29
Puncak kasih karunia Allah kepada bangsa Israel adalah pembaruan perjanjian dengan mereka sebelum mereka memasuki tanah Kanaan. Allah dengan sabar menasihati bangsa Israel, memberi petunjuk tentang bagaimana mereka dapat hidup sebagai umat-Nya yang kudus, supaya mereka dapat tinggal di Tanah Kanaan dengan tenteram dan sejahtera. Sekarang, untuk kedua kalinya, Allah mengikat Perjanjian dengan orang Israel. Allah memberi kesempatan lagi kepada orang Israel yang pernah gagal menaati Allah. Tidak mudah untuk kembali mengikat perjanjian dengan orang yang pernah mengingkari perjanjian. Namun, Allah tetap bersedia mengikat perjanjian dengan bangsa Israel. Sungguh, kemurahan Allah tiada taranya! Allah mengetahui bahwa tanpa pekerjaan Roh Kudus di dalam hati, manusia sulit untuk percaya dan taat kepada-Nya, meskipun mereka pernah melihat berbagai macam mujizat yang luar biasa dalam hidup mereka (29:2-6).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perjanjian yang kedua ini adalah: Pertama, perjanjian ini adalah antara Allah dengan seluruh orang Israel tanpa pengecualian (29:10-11). Laki-laki, perempuan, anak-anak, orang asing—termasuk para pelayan—semuanya tanpa pengecualian berdiri di hadapan Tuhan dan mengikat perjanjian dengan Allah. Bahkan, orang-orang yang belum ada pada saat itu—yaitu generasi selanjutnya dari orang Israel—ikut dimasukkan ke dalam ikatan perjanjian ini untuk menjadi umat yang dipilih dan dikhususkan oleh Allah (29:14-15). Kedua, tidak ada di antara orang Israel yang dapat berpikir bahwa ia akan selamat meskipun ia tidak taat (29:19) karena segala perkataan firman Allah pasti akan Ia genapi (29:20-21). Ketiga, Allah mendatangkan hukuman terhadap orang Israel bila mereka tidak taat dengan tujuan agar generasi selanjutnya, orang-orang asing, bahkan bangsa-bangsa dapat belajar untuk hidup takut kepada Allah (29:22-28). Mereka akan mengenal Allah sebagai Yang Mahakasih, namun Ia juga merupakan Yang Mahakudus yang tidak menoleransi dosa.
Kita adalah orang-orang percaya yang telah menerima jaminan keselamatan melalui Roh Kudus di dalam hati kita. Roh Kudus juga yang selalu menuntun hidup kita. Apakah Anda telah memberikan diri Anda dipimpin oleh Roh Allah sehingga Anda bisa menjalani hidup dalam ketaatan kepada kehendak Allah? [GI Wirawaty Yaputri]