Sebelum bangsa Israel memasuki dan merebut Tanah Perjanjian?yaitu Tanah Kanaan?Tuhan sudah memberi perintah yang jelas agar mereka menumpas penduduk lokal yang tinggal di daerah yang akan diberikan kepada mereka, serta memusnahkan tempat penyembahan dan barang?termasuk patung?yang berkaitan dengan penyembahan berhala (Keluaran 34:12-13; Bilangan 33:51-52; Ulangan 7:25-26; 12:2-3; 20:16-18). Tujuan pemusnahan ini adalah agar bangsa Israel tidak terpengaruh oleh kepercayaan dan gaya hidup bangsa-bangsa yang menyembah bermacam-macam ilah lain itu.
Sayangnya, bangsa Israel tidak menaati perintah Tuhan di atas dengan sepenuh hati. Mereka berkompromi dengan membiarkan penduduk setempat?yang seharusnya ditumpas?tetap hidup di antara mereka. Ada berbagai penyebab yang membuat bangsa-bangsa kafir itu dibiarkan hidup. Dalam kasus penduduk kota Gibeon pada zaman Yosua, bangsa Israel mengikat perjanjian karena tertipu. Mereka tertipu karena tidak bertanya kepada Tuhan sebelum membuat perjanjian (Yosua 9). Sayangnya, pengalaman tertipu itu selanjutnya terlupakan sehingga ada bangsa-bangsa kafir lain yang dibiarkan hidup (Hakim-hakim 1:21-36). Bangsa Israel tidak sadar bahwa kehadiran bangsa-bangsa kafir di antara mereka itu seperti duri yang dibiarkan tertancap dalam tubuh. Kehadiran mereka membuat praktik penyembahan berhala yang merupakan kekejian di hadapan Tuhan berlangsung di depan mata bangsa Israel, dan selanjutnya membuat bangsa Israel terpengaruh untuk ikut-ikutan menyembah berhala. Perilaku seperti itu berarti bahwa bangsa Israel menduakan Tuhan dan melanggar perintah Tuhan yang tertuang dalam 10 Hukum (Keluaran 20:3-5). Dengan demikian, bangsa Israel terancam mendapat hukuman Tuhan.
Keteledoran bangsa Israel mengingatkan kita agar tidak berkompromi terhadap tindakan berdosa yang tampak sepele atau tidak berarti. Dosa "kecil" yang tampak sepele itu lama-lama bisa membelenggu dan merusak hidup kita. Sebagai contoh, orang Kristen yang membiarkan dirinya jatuh cinta kepada lawan jenis yang tidak seiman lama-lama bisa meninggalkan imannya. Jangan biarkan duri menusuk diri Anda bila Anda tidak ingin mengalami sakit akibat infeksi. Apakah Anda telah bersikap tegas untuk menolak dosa?