Dampak kehadiran Allah Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya bukan hanya menguatkan orang percaya dalam menjalani hidup, tetapi juga memampukan orang percaya menghasilkan buah Roh?yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri?dalam kehidupannya (5:22-23). Dari rincian buah Roh di atas, manakah bagian yang Anda rasa paling kuat muncul dalam diri Anda saat ini? Manakah bagian yang Anda anggap paling lemah, yang paling jarang terlihat dalam diri Anda saat ini? Apa yang menghambat munculnya buah Roh dalam hidup Anda? Apakah ada luka-luka masa lalu yang menghambat pertumbuhan buah Roh dalam diri Anda? Apakah masih ada keinginan daging yang menguasai diri Anda saat ini? Rasul Paulus menjelaskan, "Perbuatan daging telah nyata, yaitu percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora, dan sebagainya." (5:19-21a) Buah Roh hanya akan muncul jika kita memberi diri kita untuk dipimpin oleh Roh, sebab keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging.
Selain memunculkan buah Roh dalam kehidupan orang percaya, Allah Roh Kudus memberikan karunia-karunia Roh kepada orang percaya seperti yang dikehendaki-Nya (1 Korintus 12:11). Rupa-rupa karunia Roh untuk melayani diberikan oleh Allah Roh Kudus untuk kepentingan bersama membangun tubuh Kristus (1 Korintus 12:7). Allah Roh Kudus yang tinggal dalam kehidupan orang percaya akan memperlengkapi orang percaya untuk melayani. Saat ini, apakah Anda terlibat dalam pelayanan? Sudahkah Anda mengenal dan memahami karunia rohani yang Tuhan karuniakan kepada diri Anda? Jika Anda belum mengenali karunia yang Anda miliki, tautan http://glorianet.org/pptlib/smb/karuniaroh.php akan menolong Anda mengenali karunia Roh yang Anda miliki. Gereja Tuhan adalah tubuh Kristus dengan Kristus sebagai Kepala Gereja. Di gereja, seharusnya setiap orang percaya saling melayani untuk membangun tubuh Kristus. Akan tetapi, harus diakui bahwa semua gereja memiliki kekurangan/kelemahan, tidak ada yang sempurna. Namun, apakah kita mau ikut menutupi kekurangan atau kita hanya menjadi penonton, bahkan menjadi komentator yang selalu mencela orang lain? Marilah kita bersama-sama melayani Tuhan.