Saul-yang sebelumnya kelihatan gagah perkasa dan selalu memenangkan pertempuran (14:47-48)-menjadi sangat ketakutan saat berhadapan dengan Goliat. Goliat adalah seorang yang bertubuh tinggi besar, memakai baju perang dengan perlengkapan yang lengkap, serta membawa senjata yang menyeramkan, yaitu lembing tembaga dan tombak yang amat berat. Penampilan Goliat yang nampak amat perkasa membuat Saul dan segenap orang Israel menjadi ketakutan (17:4-11). Ke manakah hilangnya keberanian Saul? Kita bisa menemukan jawabannya di perikop sebelumnya, yaitu bahwa Roh Allah telah mundur dari Saul (16:14). Saul mampu memenangkan setiap peperangan sebelumnya karena Roh Allah berkuasa atasnya. Roh Allah membuat ia berani maju dan memerangi musuh-musuhnya. Setelah Roh Allah mundur dari diri Saul, kita bisa melihat bahwa diri Saul-tanpa Roh Allah-amat jauh berbeda. Saul kembali menjadi seperti dulu, yaitu seorang yang penakut (bandingkan dengan 10:22).
Sikap Saul amat kontras dengan sikap Daud. Roh Allah telah mundur dari diri Saul dan selanjutnya berkuasa atas diri Daud (16:13). Saat Daud datang ke medan perang dan mendengar cemoohan Goliat terhadap barisan Israel, Daud tidak takut, bahkan ia heran mengapa Goliat berani mencemooh pasukan Allah yang hidup (17:26). Orang-orang Israel yang ketakutan terhadap Goliat fokus membicarakan hadiah besar yang dijanjikan kepada orang yang bisa mengalahkan Goliat (17:25,27,30), tetapi fokus Daud bukanlah pada hadiah, melainkan membela kehormatan pasukan Allah yang hidup. Roh Allah yang berkuasa atas diri Daud membuat Daud berani bertindak bagi Tuhan.
Tanda utama orang yang hidupnya dikuasai Roh Kudus adalah keberanian melakukan sesuatu untuk Tuhan, baik dalam wujud keberanian memberitakan Injil maupun keberanian melayani dalam situasi berbahaya. Dalam kitab Kisah Para Rasul, para Rasul yang dipenuhi Roh Kudus dengan berani memberitakan perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah (Kisah Para Rasul 2:11). Dalam Kisah Para Rasul 4:8-20, Rasul Petrus dan Rasul Yohanes-yang dipenuhi Roh Kudus-dengan berani memberitakan tentang Yesus Kristus meskipun diancam untuk ditangkap dan ditahan. Apakah kehidupan Anda menunjukkan bahwa Anda juga dipenuhi oleh Roh Kudus?