Allah memiliki kuasa atas alam semesta dan juga atas hati manusia. Ia dapat memakai cara yang tak dapat kita duga untuk menolong dan melindungi orang-orang yang percaya dan berlindung pada-Nya. Di dalam firman Tuhan yang kita baca hari ini, hal yang tak terduga adalah bahwa Tuhan memakai anak-anak Saul untuk menyelamatkan Daud. Pada umumnya, sangat sulit bagi seorang anak untuk menentang ayah sendiri demi menyelamatkan orang lain. Biasanya, seorang anak akan terlebih dahulu membela keluarga sendiri, bukan membela orang lain. Namun, Tuhan justru memakai Yonatan dan Mikhal-keduanya anak Saul-untuk menyelamatkan Daud dari ancaman Saul. Ini sebenarnya merupakan ironi (keadaan yang berlawanan dengan harapan) bagi Saul.
Tuhan bukan hanya menyelamatkan Daud dengan perantaraan anak-anak Saul, tetapi Ia juga menyelamatkan Daud saat Daud terancam maut. Beberapa kali dicatat dalam Alkitab bahwa Saul dihinggapi roh jahat dari Tuhan (16:14; 18:10; 19:9). Roh jahat membuat Saul tidak dapat mengontrol diri sendiri, lalu mengambil tombak untuk membunuh Daud. Apakah arti perkataan "roh jahat dari Tuhan?" Apakah Tuhan dengan sengaja mengirim roh jahat untuk mendiami Saul? Jelas bahwa bukan itu maksud perkataan di atas! Allah tidak pernah secara aktif berbuat jahat kepada manusia. Dari Allah selalu datang yang baik dan Ia memberikan anugerah yang sempurna terhadap orang percaya (Yakobus 1:13-17). Akan tetapi, roh jahat diizinkan Tuhan untuk hinggap pada diri Saul sebagai hukuman bagi Saul yang tidak pernah sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan. Tuhan berhak menghukum sesuai dengan keadilan-Nya karena Ia adalah Allah yang Kudus dan Ia adalah Pencipta segala sesuatu. Tuhan mampu menyelamatkan Daud dari pekerjaan roh jahat yang menghinggapi Saul karena Ia berkuasa atas segala sesuatu, termasuk atas kuasa roh jahat. Tuhan berulang kali menghindarkan Daud dari lemparan tombak Saul (1 Samuel 18:11; 19:10). Tuhan menolong Daud saat Daud bersembunyi di Rama dengan mengirim Roh-Nya untuk menghinggapi orang-orang yang pergi mencari Daud ke sana, termasuk Saul (19:20-24). Saat ini, kita juga bisa yakin bahwa Tuhan sanggup melindungi, menolong, dan menyelamatkan kita dari apa pun yang mengancam kita, termasuk dari ancaman wabah penyakit yang melanda seluruh dunia.