Selasa, 2 September 2014
Bacaan Alkitab hari ini: Hosea 3-4
Pernikahan adalah hadiah. Hadiah itu diharapkan dapat membahagiakan dan memuaskan si penerima serta mengungkapkan perasaan terdalam dari si pemberi. Pernikahan juga merupakan panggilan untuk melayani. Pernyataan ini mungkin kurang populer dan kurang diperhatikan dalam banyak pernikahan. Istri yang penuh kasih akan menghargai suaminya sebagai pasangan yang seimbang di segala bidang kehidupan. Ia akan menunjukkan keibuannya dengan memperlihatkan bahwa kemitraan dengan suaminya tidak dapat diganggu gugat. Kewajiban istri dalam hal ini adalah menyumbangkan pikiran, misalnya dalam hal pengambilan keputusan, mengatasi konflik, mengusulkan rencana perkembangan keluarga, dan mengelola kehidupan rumah tangga sehari-hari. Sayangnya, Gomer bukanlah tipe seorang istri yang ideal. Nabi Hosea menebus Gomer dengan cara membelinya seharga lima belas syikal perak dan satu setengah homer jelai, yakni seharga seorang budak pada masa itu. Patutkah Gomer mendapatkan kasih Nabi Hosea yang sedemikian dalam setelah ia mengkhianati dan menyakiti hati Nabi Hosea? Pertama, kasih melindungi mereka dari kemungkinan terluka. Gomer membuka ruang untuk lebih mudah terluka dan berlindung pada dinding yang tidak aman dari serangan musuh. Nabi Hosea walau terluka tetap mengasihi Gomer sedalam mungkin. Kedua, kita butuh dicintai. Gomer harus mengalami masa karantina untuk tinggal diam (3:3). Ia tidak boleh bersundal lagi. Karantina ini bertujuan untuk melindungi Gomer. Apa pun kondisi Gomer, ia tetap butuh dicintai.
Tindakan yang dilakukan Nabi Hosea adalah miniatur dari kasih Allah kepada Israel. Kasih dan pengampunan seharusnya mudah didapatkan dalam keluarga Kristen. Jangan biarkan dosa menghancurkan rumah tangga kita. Dosalah yang membuat air mata terus mengalir. [AAL]
Hosea 3:1b
“...seperti TUHAN juga mencintai orang Israel, sekalipun mereka
berpaling kepada allah-allah lain dan menyukai kue kismis.”