Banyak orang merasa sudah menaati Amanat Agung hanya dengan melakukan pelayanan penginjilan, misi atau pemuridan dengan tujuan puncak menuntun banyak orang untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadinya, serta sudah puas saat jiwa-jiwa berdosa sudah memiliki kepastian "mati masuk sorga". Pada gilirannya, pemahaman tentang Injil, tentang Yesus Kristus, dan tentang keselamatan manusia yang utuh juga akan memberi kita konteks dan pemahaman tentang Amanat Agung yang utuh.
Di bukit Galilea, Yesus Kristus mengamanatkan para murid untuk pergi menghasilkan lebih banyak murid dari segala bangsa, yakni insan-insan berdosa yang bersedia dibaptis dan diajar melakukan segala perintah Yesus Kristus (28:19-20a). Sama seperti Tuhan Yesus telah memanggil dan melatih mereka untuk mengikuti ajaran dan gaya hidup-Nya serta menolong mereka memahami pesan Injil Kerajaan Allah secara utuh, kini Yesus Kristus memberi mereka tanggung jawab untuk pergi--bermisi--memanggil lebih banyak orang dari segala bangsa untuk mengikut Yesus Kristus--dengan menyampaikan Injil dan membaptis--serta mengajar atau memuridkan orang-orang itu agar mereka memahami dan hidup berdasarkan ajaran dan gaya hidup Yesus Kristus.
Jadi, sasaran puncak dari Amanat Agung adalah menghasilkan lebih banyak manusia berdosa yang bersedia diajar dan dilatih menjadi seperti Yesus Kristus, karena hanya insan-insan seperti itulah yang bisa maksimal berkontribusi melanjutkan misi Kristus, yakni menghadirkan Kerajaan Allah di bumi. Ini adalah Amanat yang sulit. Itulah sebabnya Yesus Kristus menyertakan penyingkapan Diri-Nya: yakni Diri-Nya sebagai Pribadi yang memiliki segala kuasa di bumi dan di sorga (28:18) dan sebagai Allah Imanuel yang akan selalu menyertai mereka (28:20b). Ini tentu jaminan yang melegakan bagi para murid, sehingga mereka tahu bahwa Amanat Agung ini tidak mustahil untuk mereka laksanakan.
Di hari Reformasi ini, mari kita gelisah dan berubah jika selama ini sasaran ibadah dan program pelayanan kita sebatas memastikan "orang berdosa masuk sorga." Ketika diri kita, gereja atau lembaga pelayanan kita "pergi" ke bidang pelayanan apa pun--entah penginjilan, pemuridan, misi, apologetika, pelayanan anak, orang muda, keluarga, kaum profesi, pelayanan digital, dan sebagainya--Amanat Agung mengundang kita untuk selalu memastikan sasaran utuhnya: keserupaan dengan Kristus!