Kamis, 4 September 2014
Bacaan Alkitab hari ini: Hosea 6:7-7:16
Satu-satunya kesimpulan dari perikop ini ialah bahwa pertobatan Israel adalah tetap tidak jujur. Mereka melupakan Allah. Mereka tidak sadar bahwa Allah mengingat segala kejahatan mereka (7:2). Artinya, Allah tidak lupa. Ia melihat apa yang dilakukan umat-Nya (6:10). Kata ‘mengingat’ berasal dari kata Ibrani zakar yang artinya ‘menyebut’. Allah menyebut perbuatan-perbuatan mereka. Dengan demikian, tidak ada sesuatu pun yang luput dari perhatian Allah. Sejumlah contoh konkret menunjukkan bahwa umat-Nya dipenjarakan dalam dosa: Pertama, “mereka telah melangkahi perjanjian” (6:7). Dosa para imam membuat ibadah menjadi sekedar upacara tanpa dilandasi rasa takut akan Tuhan. Mereka menyeleweng dari cinta kasih perjanjian dan pengenalan akan Allah yang seharusnya mereka ajarkan. Kedua, “mereka telah berkhianat terhadap Aku” (6:7). Bukan hanya di dalam ibadah, di luar ibadah pun dosa para imam diteruskan. Ketiga, mereka melakukan perbuatan mesum (6:9) di hadapan Allah. Kesimpulan dari ketiga hal di atas, Nabi Hosea menunjukkan gambaran dosa sebagai situasi putus asa yang menakutkan. Rakyat tidak menyadari dosanya sendiri.
Di pasal 7, jelas bahwa tidak ada pemikiran tentang pertobatan kepada Yahwe. Di tengah segala pergolakan politik luar negeri (7:8-12), mereka asyik bermanipulasi di dalam negeri. Seluruh komplotan yang sengaja melakukan kejahatan di hadapan Tuhan itu disebut sebagai ‘orang-orang berzinah’ oleh Nabi Hosea (7:1-4). Penghianatan terhadap raja dan rakyat serta penghianatan terhadap sekutu politik di luar negeri berakhir sebagai penghianatan dan pemberontakan terhadap Tuhan. Dosa dimulai ketika kita membuka ruang kehidupan kita dengan hal-hal yang tidak dapat dipercayai, hal-hal yang tidak berguna dan membahayakan kehidupan kita. [AAL]
Hosea 7:15
“Sekalipun Aku telah melatih dan menguatkan lengan-lengan mereka, namun mereka merancang kejahatan terhadap Aku.”