Mengenal Allah Melalui Kitab Yoel
Tidak seperti kebanyakan kitab nabi-nabi yang memberikan informasi latar belakang yang cukup dalam pendahuluan kitabnya, kitab Yoel hampir-hampir nihil dalam hal tersebut, kecuali informasi bahwa Yoel adalah seorang nabi Tuhan, anak dari Petuel (1:1) . Banyaknya nubuatan Nabi Yoel yang berkenaan dengan Yerusalem dan Bait Allah menunjukkan bahwa ia adalah seorang nabi yang diutus Tuhan kepada Kerajaan Yehuda (1:9, 13-14; 2:15-17, 23, 32; 3:1, 5-6, 16-17, 20-21). Penafsir modern menggambarkan Nabi Yoel sebagai seorang “nabi Bait Suci” atau “nabi peribadatan,” yang berarti bahwa ia mempunyai kedudukan yang diakui berkenaan dengan agama resmi Israel, dan yang menjadi pusat perhatiannya adalah Bait Suci. Selain itu, Nabi Yoel juga memiliki pengetahuan yang luas tentang pertanian dan wabah-wabah yang berhubungan dengan pertanian (1:4, 7, 10; 2:22, 23, 25; 3:13, 18).
Di kalangan para sarjana Alkitab sendiri masih belum ada kesepakatan mengenai penanggalan kitab Yoel ini. Sebagian beranggapan bahwa kitab ini ditulis pada era sebelum pembuangan (antara abad ke-9 BC sampai abad ke-6 BC). Sebagian lain beranggapan bahwa kitab ini ditulis setelah pembuangan (setelah abad ke-5 BC). Calvin sendiri menyatakan posisinya bahwa kenihilan data bukan masalah besar karena arti penting doktrinnya begitu jelas dan bersifat universal (1:3).
Bagian awal kitab Yoel membicarakan tentang bencana tulah belalang yang akan melanda seluruh area kehidupan bangsa Israel (pasal 1). Bencana itu sebenarnya merupakan metafora (kiasan) dari penghakiman Allah pada Hari Tuhan yang akan datang, yaitu berupa bencana dan kehancuran yang jauh melebihi bencana yang ditimbulkan oleh tulah belalang (pasal 2). Melalui metafora ini, Yoel mengajak bangsa Israel untuk bertobat dari dosa-dosanya dan berbalik kepada Tuhan, sehingga pada Hari Tuhan yang akan datang itu, umat tidak menerima penghukuman, melainkan berkat dan pemulihan dari Tuhan (pasal 3).
Konsep tentang Hari Tuhan mendominasi keseluruhan kitab Yoel. Hari Tuhan seharusnya menyadarkan umat pada masa kini bahwa Allah mampu melakukan intervensi terhadap dunia ini untuk menegakkan kedaulatan-Nya. Penghukuman Allah tetap berlaku bagi musuh-musuh Allah, termasuk bagi umat-Nya yang masih hidup dalam dosa pemberontakan. Namun, Hari Tuhan merupakan pengharapan pasti bagi umat yang setia untuk bersabar menantikan zaman berkat yang baru, sebab Allah yang menjanjikannya adalah setia. [FI]
Selasa, 9 September 2014
Bacaan Alkitab hari ini: Yoel 1
Pesan Tuhan melalui Nabi Yoel ini dimulai dengan berita bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya dan yang harus diingat oleh anak cucu mereka (1:2-3). Bencana yang dimaksud adalah bencana kekeringan disertai dengan serangan dari kelompok belalang (1:4) yang merupakan bentuk penghukuman Tuhan atas umat-Nya yang berdosa. Istilah nama-nama belalang ini (belalang pengerip, belalang pindahan, belalang pelompat, belalang pelahap) mengacu pada empat fase perkembangan belalang dengan penekanan pada kengerian yang ditimbulkan dari serangan kelompok belalang ini. Mengingat sumber perekonomian bangsa Israel sangat bergantung pada hasil pertanian, kehancuran dari segi pertanian ini sama artinya dengan kehancuran bagi kehidupan masyarakat Israel. Dampak bencana yang mengerikan ini adalah tidak lagi tersedia anggur baru untuk pesta (1:5), tidak ada lagi korban sajian dan korban curahan untuk penyelenggaraan ibadah (1:9), bahkan para petani menjadi frustasi dan meratap (1:11). Akhirnya, dampak bencana ini menimpa secara menyeluruh pada manusia (1:16), binatang (1:18-20) dan tumbuh-tumbuhan (1:17).
Penghukuman Tuhan menuntut umat supaya berkabung atas dosa-dosa mereka, karena bencana tulah belalang ini masih belum sebanding dengan kedatangan hari Tuhan (1:15), di mana hukuman yang lebih mengerikan akan menimpa mereka yang tidak mau bertobat. Terkadang kemewahan, kenyamanan dan kesejahteraan bisa membuat seseorang terlena dan menjauh dari Tuhan. Bisa jadi Tuhan sengaja mendatangkan bencana dan keterpurukan ekonomi sehingga umat-Nya berbalik dari dosa dan bertobat dengan sungguh-sungguh. [FI]
Yoel 1:15
“Wahai, hari itu! Sungguh, hari Tuhan sudah dekat, datangnya sebagai pemusnahan dari Yang Mahakuasa.”