Yesus Kristus mengetahui dengan jelas apa yang akan dialami oleh murid-murid-Nya setelah Ia kelak meninggalkan mereka. Murid-murid akan mengalami penganiayaan karena iman mereka kepada Kristus. Oleh karena itu, Ia mempersiapkan mereka dengan memberikan pesan-pesan yang kelak akan mereka ingat ketika mereka benar-benar mengalami penganiayaan itu.
Pesan utama yang disampaikan Tuhan Yesus adalah agar murid-murid-Nya tidak bersikap munafik (12:1). Penganiayaan yang berat dapat membuat orang bersikap munafik agar tidak dikenal sebagai orang yang beriman. Mereka berpura-pura tidak beriman agar terhindar dari penganiayaan. Tuhan Yesus mengingatkan agar para murid-Nya tidak bersikap munafik karena beberapa alasan: Pertama, cepat atau lambat, kemunafikan pasti akan terbongkar. Sama seperti bau busuk tidak dapat ditutup-tutupi, demikian pula setiap kemunafikan pasti akan tersingkap (12:2-3). Kedua, Tuhan Yesus mengingatkan bahwa yang harus kita takuti hanya Allah saja, bukan manusia (12:4-5). Manusia dapat menganiaya kita, bahkan dapat membunuh kita. Akan tetapi, iman kita kepada Yesus Kristus menjamin bahwa kita telah memiliki hidup yang kekal. Bila kita bersikap munafik dengan berpura-pura menjadi orang yang tidak beriman, sebenarnya iman kita meragukan: Apakah kita telah benar-benar percaya kepada Tuhan Yesus atau sebenarnya kita belum sungguh-sungguh percaya? Ketiga, saat kita mengalami penganiayaan, sebenarnya Allah tetap mengontrol segala sesuatu dan hidup kita ada di dalam tangan-Nya. Jika waktunya belum tiba, Allah tidak akan mengizinkan kita mengalami penganiayaan yang bisa menimbulkan bahaya atau menyebabkan kematian (12:6-7). Keempat, Roh Kudus yang ada di dalam hati kita akan memberi kita hikmat untuk menghadapi penganiayaan yang disebabkan karena iman kita (12:11-12). Rasul Petrus dan Rasul Paulus selalu memiliki hikmat yang berasal dari Roh Kudus, sehingga mereka sanggup menghadapi orang-orang yang menganiaya mereka. Ingatlah bahwa kemunafikan dapat berkembang menjadi penyangkalan iman (12:8-9). Bila menghadapi penganiayaan, seharusnya orang percaya memiliki kerelaan menanggung penderitaan karena anugerah Tuhan selalu cukup. Apakah Anda telah siap bila Anda harus mengalami penderitaan?