Jumat, 26 September 2014
Bacaan Alkitab hari ini: Mazmur 45
Mazmur 45 ini biasa dinyanyikan pada waktu upacara pernikahan raja. Mazmur ini juga disebut sebagai mazmur Mesianik (mazmur yang berbicara tentang Mesias yang akan datang sebagai Raja). Dua dimensi dari mazmur ini terjadi karena orang Yahudi memahami bahwa Mesias dari keturunan Daud akan duduk di takhta Daud untuk memerintah selama-lamanya. Sifat mesianik dari mazmur ini dapat dilihat dari penggambaran pemazmur mengenai raja. Ia melukiskan sang raja dengan pujian yang begitu indah, “terelok di antara anak-anak manusia”, penuh dengan “kemurahan” dan Allah “memberkati” dia Bahkan, raja itu digambarkan sebagai pahlawan agung yang menegakkan keadilan dan kebenaran. Ia menghancurkan dan menaklukan musuh-musuh di bawah kakinya. Semua gambaran tentang raja dalam mazmur ini juga menunjuk kepada Mesias yang digenapi dalam pribadi Yesus Kristus.
Para penulis Perjanjian Baru melihat mazmur ini dalam kaitan hubungan Kristus dan jemaat, yaitu bahwa Kristus adalah mempelai pria dan gereja adalah mempelai wanita-Nya (Ibrani 1:8,9; Efesus 5:32; Wahyu 19:6,7; 21:2). Kita seharusnya menyadari status kita sebagai mempelai wanita Kristus. Karena itu, saat kita menantikan Kristus, Sang Mempelai Pria, tentu kita dituntut untuk hidup kudus dan tak dicemari oleh dosa. Apakah kesadaran akan status kita sebagai mempelai wanita Kristus menolong kita dalam menjalani hidup dengan benar sambil menantikan kedatangan-Nya kembali? [CG]
Mazmur 45:8-9
“Engkau mencintai keadilan dan membenci kefasikan; sebab itu Allah, Allahmu telah mengurapi engkau dengan minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutumu. Segala pakaianmu berbau mur, gaharu dan cendana; dari istana gading permainan kecapi menyukakan engkau.”