Mengubah pandangan masyarakat yang sudah diyakini secara turun-temurun tidaklah mudah. Orang Yahudi sangat yakin bahwa mereka diistimewakan Allah karena mereka mewarisi hukum Taurat. Mereka memandang sunat sebagai simbol identitas dan bangsa yang tidak bersunat mereka anggap tidak layak menjadi anggota umat Allah. Oleh karena itu, kehadiran Rasul Petrus di rumah Kornelius merupakan masalah serius, sehingga Rasul Petrus harus dengan sabar menjelaskan seluruh pengalamannya secara terperinci. Argumentasi Rasul Petrus menyangkut dua hal, yaitu: Pertama, kehadiran Rasul Petrus di rumah Kornelius merupakan wujud ketaatan kepada pimpinan Roh Kudus. Kedua, pimpinan Roh Kudus diungkapkan melalui penglihatan yang berulang sampai tiga kali, kesesuaian antara keyakinan akan pimpinan Tuhan dan peristiwa atau pengalaman, serta tanda bahasa roh. Perlu disadari bahwa tanda bahasa roh ini bukanlah dimaksudkan untuk orang bukan Yahudi di rumah Kornelius yang bersikap terbuka untuk beriman kepada Tuhan Yesus, tetapi dimaksudkan untuk orang Yahudi yang tidak beriman, yang sulit untuk percaya tanpa melihat tanda. Perhatikan bahwa tanda bahasa roh itu membuat "semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tercengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga." (10:45, bandingkan dengan 1 Korintus 14:22).
Bacaan Alkitab hari ini mengingatkan kita bahwa usaha untuk menggerakkan misi itu seringkali harus diawali dengan mengubah pola pikir. Di banyak gereja, tertanam keyakinan yang keliru bahwa misi baru perlu dimulai bila gereja sudah tidak menghadapi masalah lagi, padahal amanat Tuhan Yesus adalah bahwa para murid harus menjadi saksi di Yerusalem "dan"--atau "bersama-sama dengan"--di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi (Kisah Para Rasul 1:8). Bila gereja tidak menjalankan misi, masalah dalam gereja tidak akan menjadi beres. Sebaliknya, bila gereja menjalankan misi, mata setiap anggota gereja akan terarah keluar kepada hal-hal besar, dan dampaknya adalah bahwa masalah-masalah kecil tidak akan dipersoalkan lagi. Bagaimana dengan gereja Anda: Apakah gereja Anda selalu sibuk menyelesaikan masalah-masalah kecil dalam gereja atau Anda dan gereja Anda taat menjalankan misi menjadi saksi Kristus sampai ke ujung bumi?