Barnabas adalah utusan dari jemaat Yerusalem untuk melayani jemaat Antiokhia di Siria. Dia merekrut Saulus untuk mengajar--atau memuridkan--jemaat. Meskipun mereka berdua adalah pengajar dalam jemaat, saat gereja Antiokhia hendak membantu jemaat Yerusalem yang menderita kelaparan, mereka berdua bersedia menjadi utusan untuk membawa bantuan bagi jemaat Yerusalem (11:20-30). Bagi mereka, pelayanan diakonia itu sangat penting. Saat kembali ke Antiokhia, mereka membawa Yohanes Markus (12:25), seorang yang berasal dari keluarga terpandang dalam jemaat Yerusalem. Rumahnya dipakai untuk persekutuan doa jemaat, sehingga Rasul Petrus--setelah dibebaskan dari penjara oleh malaikat Tuhan--langsung pergi ke rumah Maria, ibu dari Yohanes Markus (12:12).
Jemaat Antiokhia bersikap terbuka terhadap pimpinan Roh Kudus. Saat Roh Kudus meminta agar Barnabas dan Saulus dikhususkan untuk melaksanakan tugas misi, jemaat berdoa dan berpuasa untuk meminta konfirmasi atau penegasan dari Tuhan. Akhirnya, Barnabas dan Saulus diutus untuk melaksanakan perjalanan misi pertama yang diatur oleh Roh Kudus. Yohanes Markus menyertai mereka sebagai pembantu dalam pelayanan. Saat memberitakan Injil kepada Sergius Paulus--gubernur Pulau Siprus--mereka dihalangi oleh seorang tukang sihir Yahudi yang juga merupakan nabi palsu bernama Baryesus atau Elimas. Melihat hal itu, Saulus--yang penuh dengan Roh Kudus--berkata kepada Elimas, "Hai anak Iblis, engkau penuh dengan rupa-rupa tipu muslihat dan kejahatan, engkau musuh segala kebenaran, tidakkah engkau akan berhenti membelokkan Jalan Tuhan yang lurus itu? Sekarang, lihatlah, tangan Tuhan datang menimpa engkau, dan engkau menjadi buta, beberapa hari lamanya engkau tidak dapat melihat matahari." (12:10-11a). Saat itu juga, Elimas menjadi buta dan Gubernur Sergius Paulus menjadi percaya kepada Tuhan Yesus. Sejak peristiwa itu, Saulus mulai disebut sebagai Paulus (13:9), dan tampak bahwa dia mulai mengambil alih kepemimpinan. Bacaan Alkitab hari ini memperlihatkan bahwa setiap orang percaya memiliki karunia masing-masing. Barnabas memiliki karunia menghibur, sedangkan Paulus memiliki karunia memimpin. Apakah Anda dan gereja Anda bersedia mengikuti pimpinan Roh Kudus dan melaksanakan apa yang Dia inginkan?