Doa yang dipanjatkan Raja Salomo saat penahbisan Bait Allah memuat pernyataan penting dari sisi doktrin, "Ya TUHAN, Allah Israel! Tidak ada Allah seperti Engkau di langit di atas dan di bumi di bawah." (8:23). Dalam hal apa Allah tidak tertandingi? Allah tak tertandingi dalam hal kesetiaan terhadap janji-Nya dan kesetiaan terhadap hamba-hamba-Nya. Allah menggenapi dua janji kepada Raja Daud: Pertama, Salomo menggantikan Raja Daud menjadi Raja Israel. Kedua, Raja Salomo membangun Bait Allah untuk meninggikan nama TUHAN.
Kesetiaan Allah terhadap Raja Daud melandasi permohonan Raja Salomo, "Ya, TUHAN, Allah Israel, peliharalah apa yang Kaujanjikan kepada hamba-Mu Daud, ayahku, dengan berkata: Keturunanmu takkan terputus di hadapan-Ku dan tetap akan duduk di atas takhta kerajaan Israel, asal anak-anakmu tetap hidup di hadapan-Ku sama seperti engkau hidup di hadapan-Ku" (8:25). Yang dipikirkan Raja Salomo adalah semoga kesetiaan Allah terhadap Raja Daud berlaku pada dirinya. Di masa depan, semoga Allah bertindak sama seperti yang telah Ia lakukan pada hari ini. Jadi, kesetiaan Allah di masa lalu menjadi dasar bagi Raja Salomo untuk mengharapkan kesetiaan Allah di masa depan.
Kesetiaan Allah tidak tertandingi oleh siapa pun. Dewa Timur Dekat Kuno tidak memiliki komitmen dalam hal kesetiaan. Ada cerita kuno dari Babilonia tentang kepahlawanan Raja muda Gilgames. Ketika Raja Gilgames mengalahkan seorang penjahat yang bernama Humbaba, ia membersihkan diri dan mendandani dirinya dengan pakaian pesta. Ternyata penampilannya begitu menarik perhatian dewi Ishtar. Dewi Ishtar menawarkan diri untuk menjadi istri Raja Gilgames, tetapi Raja Gilgames menolak lamarannya. Raja Gilgames memerinci serangkaian perselingkuhan dewi Ishtar. Seorang penafsir Alkitab berkata bahwa keilahian dan kesetiaan bukanlah hal yang bisa dipegang teguh dalam dunia penyembah berhala. Jika ada dewa menawarkan Anda berkat, tawaran itu tidak terjamin karena dewa lain dapat membatalkannya. Tidak ada pribadi mana pun yang dapat membatalkan pemberian Allah kepada Anda jika Allah memang menghendakinya. Kesetiaan Allah di masa lalu adalah dasar bagi kita untuk mengharapkan kesetiaan Allah kepada kita di masa depan. Apakah Anda memercayai Allah? Dengarkanlah Dia!