Bacaan Alkitab hari ini adalah bagian akhir dari kisah penahbisan Bait Suci di Yerusalem. Kita tidak tahu kapan Raja Salomo mulai berlutut di depan altar selama ia berdoa panjang kepada Tuhan. Akan tetapi, tindakan dalam 8:54-55 yang dilakukan dalam posisi berlutut, berdiri, dan memberkati jemaah yang berkumpul merupakan suatu pola ibadah. Berkat yang ia sampaikan di akhir ibadah diawali dengan tinjauan tentang kesetiaan Allah di masa lalu (8:56). Kemudian, ia menyampaikan tiga permintaan atau harapan, yaitu: Pertama, memohon agar Tuhan menyertai umat Israel. Kedua, memohon agar Tuhan membuat hati umat-Nya condong untuk hidup dalam ketaatan terhadap perintah, ketetapan, dan peraturan-Nya. Ketiga, memohon agar Tuhan menyimpan kedua permintaan di atas dalam hati-Nya (8:57-59). Motif Raja Salomo menyampaikan ketiga permohonan di atas adalah agar segala bangsa di bumi mengetahui bahwa Tuhanlah Allah, dan tidak ada yang lain (8:60). Setelah menyampaikan permohonan itu, Raja Salomo mendorong umat Israel untuk mengabdi kepada Tuhan dengan sepenuh hati, serta mengungkapkan pengabdian itu dengan menaati segala perintah-Nya (8:61). Kemudian, Raja Salomo memimpin umat Israel untuk mempersembahkan korban sembelihan secara besar-besaran kepada Tuhan, baik berupa korban bakaran, korban sajian, maupun korban keselamatan. Jumlah hewan yang dipersembahkan dalam persembahan korban ini luar biasa banyak, yaitu dua puluh dua ribu ekor lembu sapi dan seratus dua puluh ribu ekor kambing domba (8:62-64; penjelasan tentang korban bakaran, korban sajian, dan korban keselamatan terdapat dalam Imamat 1-3). Perayaan persembahan korban secara besar-besaran itu berlangsung sampai seminggu (8:65).
Ayat terakhir (8:66) adalah ayat yang sangat penting. Hasil dari perayaan ini adalah seluruh rakyat bersukacita dan bergembira atas segala kebaikan yang telah dilakukan Tuhan kepada Raja Daud dan kepada umat Israel. Rakyat juga memohonkan berkat untuk Raja Salomo. Terselenggaranya perayaan persembahan korban secara besar-besaran itu memperlihatkan berlimpahnya berkat Tuhan bagi bangsa Israel, sekaligus merupakan kesaksian bagi bangsa-bangsa di sekitar Israel. Apakah kehidupan Anda juga merupakan kesaksian yang baik bagi orang-orang di sekitar Anda?