Nadab naik takhta sebagai raja Israel menggantikan Raja Yerobeam, ayahnya. Dia memerintah selama dua tahun. Baesa bersekongkol untuk melawan, membunuh, dan merampas takhtanya. Ia memusnahkan seluruh keluarga Raja Yerobeam sesuai dengan firman Tuhan (15:29; bandingkan dengan 14:10). Raja Baesa melakukan apa yang jahat di mata Tuhan. Kemudian datanglah firman Tuhan kepada Nabi Yehu melawan Baesa (16:1). Tuhan melawan Baesa karena Baesa tidak tahu diri! Baesa--yang bukan siapa-siapa--dipakai Tuhan untuk menghukum Raja Yerobeam yang jahat dan keluarganya, tetapi Baesa justru meniru tindakan Yerobeam yang berdosa. Setelah Raja Baesa meninggal dunia, anaknya--Ela--menggantikan dia menjadi raja Israel. Ia memerintah dua tahun lamanya. Zimri, pegawainya yang menjadi panglima atas setengah dari pasukan kereta, mengadakan persepakatan melawan dia, lalu membunuhnya. Setelah Zimri menjadi raja, ia membunuh seluruh keluarga Raja Baesa. Apa yang dilakukan oleh Raja Zimri sesuai dengan firman Tuhan yang diucapkan-Nya melalui Nabi Yehu (16:3).
Raja Zimri memerintah selama tujuh hari di Tirza. Saat berita tentang kudeta yang dilakukan Raja Zimri sampai di telinga rakyat, rakyat merasa bahwa suatu kudeta itu pantas untuk dikudeta lagi. Oleh karena itu, mereka menobatkan Omri, panglima tentara Israel, menjadi raja. Mereka kemudian mengepung kota Tirza. Setelah kota Tirza berhasil direbut, Raja Zimri merasa putus asa. Ia masuk ke dalam puri istana raja, lalu puri itu ia bakar sehingga ia juga ikut mati terbakar. Penulis kitab Raja-raja menjelaskan bahwa Zimri mati "karena dosa-dosa yang telah dilakukannya dengan melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, serta hidup menurut tingkah laku Yerobeam dan menurut dosa Yerobeam yang mengakibatkan orang Israel berdosa pula." (16:19). Selama tujuh hari memerintah, tidak terjadi perubahan ke arah yang lebih baik. Dia sama buruk dengan Raja Yerobeam. Tuhan menganggap penyimpangan ini tidak bisa ditoleransi, sehingga Zimri dihukum Tuhan. Dosa selalu pantas dihakimi dengan kejam, dan pendosa paling buruk adalah mereka yang menuntun orang lain untuk berbuat salah (bandingkan dengan Markus 9:42). Oleh karena itu, setiap pemimpin harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Apakah Anda siap mempertanggungjawabkan setiap perbuatan Anda?