Biasanya, Tuhan memberi kesempatan kepada orang berdosa untuk bertobat sebelum Dia menjatuhkan hukuman. Tuhan mengutus Nabi Elia kepada Raja Ahab untuk mengumumkan datangnya hukuman Allah, "Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan" (17:1). Ancaman hukuman terhadap umat Allah yang berkhianat itu telah dikemukakan dalam kitab-kitab Musa. Kondisi kekeringan digambarkan sebagai langit tidak menurunkan hujan dan tanah tidak mengeluarkan hasil. Keadaan langit dan tanah seperti itu digambarkan seperti keadaan besi atau tembaga (Imamat 26:18-19; Ulangan 11:16-17; 28:23-24). Ancaman hukuman ini merupakan tantangan terhadap Dewa Baal yang oleh masyarakat saat itu dianggap sebagai pemberi hujan dan kesuburan. Para ahli purbakala menemukan gambar Dewa Baal yang tangannya memegang petir. Hukuman berupa kekeringan itu menunjukkan bahwa Allah lebih berkuasa daripada Dewa Baal yang dianggap sebagai Dewa Badai yang dapat membuat hujan. Dengan mengatakan bahwa Tuhan, Allah Israel, adalah Penentu kapan hujan akan turun, Nabi Elia mengungkapkan bahwa Tuhan itu hidup dan ia menantang Dewa Baal untuk memperlihatkan kemampuannya.
Kemunculan Nabi Elia yang tiba-tiba di awal pasal ini amat mengagetkan. Tidak ada kalimat peralihan di antara pasal 16 dengan pasal 17. Penulis masa kini mungkin akan lebih dulu memperkenalkan Nabi Elia, misalnya dengan berkata, "Tuhan sangat marah kepada Raja Ahab, sehingga Ia berfirman melalui Nabi Elia, orang Tisbe yang berasal dari Tisbe-Gilead, anak dari ..., dan seterusnya." Memang, kemunculan Nabi Elia dalam bacaan Alkitab hari ini sangat mendadak! Sebelumnya, namanya belum pernah disebut. Identitas Nabi Elia tidak disebut karena pesannyalah yang penting: Tuhan menghukum bangsa Israel karena mereka melanggar perjanjian dengan Allah. Kemunculan Elia mengingatkan kita agar tidak putus asa saat melihat kejahatan yang luar biasa terjadi di depan mata kita. Yakinilah bahwa Tuhan dapat membalas kejahatan dengan cara yang tidak kita duga. Apakah Anda sering merasa takut dan kuatir saat mendengar berita seperti adanya gereja yang dibakar massa atau orang Kristen yang dibunuh teroris? Tetaplah yakin bahwa Tuhan tidak pernah kalah!