Senin, 6 Oktober 2014
Bacaan Alkitab hari ini: Lukas 7
Alkitab berulang kali menyatakan perasaan hati Sang Gembala Agung, Yesus Kristus, yang begitu kuat dan menggerakkan-Nya: belas kasih. Berbeda dengan para pemimpin agama pada masa itu yang lebih suka menjalankan tradisi dan ajaran Taurat yang kaku dan dingin, Tuhan Yesus mampu melihat ke kedalaman hati manusia yang terluka dan berduka, termasuk ketika Ia berjumpa dengan seorang janda yang baru kehilangan anaknya (7:11-17). Tuhan Yesus mengerti kehancuran hati janda itu. Janda itu sudah kehilangan suami. Kini, ia diperhadapkan dengan realita yang pedih, yaitu kehilangan harapan satu-satunya, anak yang ia cintai. Tergerak oleh belas kasihan, Tuhan Yesus secara proaktif menghampiri janda yang berduka itu dan berkata kepadanya, “Jangan menangis!” (7:13), lalu Tuhan Yesus membangkitkan anak muda itu.
Belas kasih Tuhan Yesus menunjukkan kasih Allah, khususnya pada mereka yang sebatang kara di dunia ini. Allah juga disebut sebagai “Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda” (Mazmur 68:6). Mereka berada dalam pemeliharaan-Nya (Mazmur 146:9). Begitu pedulinya Tuhan Yesus, sehingga Ia berkenan memberkati orang yang menolong dan menghormati mereka (Yesaya 1:17,19; Yeremia 7:6,7). Sebaliknya, Ia melawan orang yang mengambil keuntungan dari atau merugikan para janda dan anak yatim (Keluaran 22:22-24; Zakharia 7:10,14).
Gereja mula-mula juga menaruh perhatian yang mendalam terhadap pelayanan para janda. Untuk melancarkan pelayanan, dipilihlah 7 orang—yang mempunyai reputasi baik dan yang penuh Roh dan hikmat—bagi pelayanan diakonia terhadap para janda miskin (Kisah Para Rasul 6:1-6). [FL]
Yakobus 1:27
“Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.”