Rabu, 8 Oktober 2014
Bacaan Alkitab hari ini: Lukas 9
Mukjizat lima roti dan dua ikan dicatat dalam keempat Injil (Matius 14:13-21; Markus 6:34-44; Lukas 9:12-17; Yohanes 6:1-14). Mukjizat ini dicatat bukan sekadar menceritakan kisah yang spektakuler tentang bagaimana Tuhan Yesus sanggup memenuhi kebutuhan ribuan orang yang lapar untuk mendapatkan makanan. Mujizat ini menunjuk kepada diri Tuhan Yesus yang adalah roti hidup (Lihat Yohanes 6:35). Dialah yang sanggup mencukupkan kebutuhan manusia, baik tubuh maupun jiwa.
Allah tidak sekadar peduli dengan kebutuhan jiwa/rohani kita, Dia juga peduli dengan kebutuhan sehari-hari anak-anak-Nya. Tidak ada kebutuhan kita yang terlalu kecil yang tidak Allah pedulikan. Dalam “Doa Bapa Kami”, Tuhan Yesus memahami bahwa kita tidak hanya membutuhkan pengampunan dan keselamatan ataupun perlindungan dari bahaya dan cobaan, tapi kita juga membutuhkan makanan sehari-hari yang mengisi perut kita dan memungkinkan kita beraktivitas. Kebutuhan fisik ini jelas adalah kebutuhan vital yang diizinkan Tuhan untuk kita doakan/minta. Itulah sebabnya, ia juga mengajar murid-murid-Nya untuk menaikkan doa, “Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya” (Matius 6:11).
Mujizat lima roti dan dua ikan ini memperlihatkan sebuah kesaksian yang indah bahwa yang sedikit yang kita miliki dapat menjadi berkelimpahan apabila dipersembahkan dengan kasih dan ketulusan kepada Tuhan dan diberkati oleh-Nya. Penjelasan bahwa lima roti dan dua ikan itu merupakan persembahan dari seorang anak yang tidak disebutkan namanya hanya disebut dalam Injil Yohanes (Yohanes 6:9), dan tidak disinggung dalam kitab Injil yang lain. Hampir saja si anak yang memberikan bekalnya itu tidak disebutkan sama sekali. Namun, Tuhan selalu mengingat apa yang kita berikan untuk pekerjaan-Nya, sekalipun manusia tidak mengetahui hal itu. [FL]
Yohanes 6:48
“Akulah roti hidup”.