Ada dua bagian yang sangat penting dalam sebuah bangunan, yaitu fondasi yang menopang beban bangunan, dan struktur bangunan yang membentuk bangunan. Kedua Bagian itu sangat vital untuk menghasilkan sebuah bangunan yang kokoh.
Hal yang sama berlaku dalam kehidupan rohani. Fondasi rohani adalah iman, dan strukturnya adalah reformasi. Paduan keduanya akan menghasilkan kehidupan yang tangguh. Untuk membangun Kerajaan Yehuda, Raja Yosia memulai dengan membangun kehidupan rohani yang kokoh. Pertama-tama, dia membangun iman umat Tuhan. Bersama dengan semua orang Yehuda dan semua penduduk Yerusalem, ia beribadah di rumah Tuhan dan berjanji untuk tetap setia dan beribadah hanya kepada Tuhan saja (23:1-3). Selanjutnya, dia mereformasi bangsanya dengan cara mengeluarkan dan membakar semua berhala yang terdapat di Bait Allah. Para imamnya menajiskan, merobohkan dan membakar bukit-bukit pengorbanan (23:4-14). Reformasi besar-besaran ini bukan hanya dilakukan di Yerusalem, tetapi juga di Betel--tempat bukit-bukit pengorbanan yang dibangun oleh Yerobeam (23:15)--dan di kota-kota Samaria (23:19). Raja Yosia menghidupkan kembali perayaan Paskah yang tidak pernah dilakukan sejak zaman para hakim dan sepanjang zaman raja-raja Israel dan Yehuda (23:21-23). Fondasi iman dan reformasi itu membuat bangsa Yehuda menjadi tangguh dan berkenan di hati Tuhan. Sayang, reformasi ini tidak dilanjutkan oleh anaknya (Yoahas, 23:31-35), cucunya (Yoyakim, 23:36-24:7), cicitnya (Yoyakhin, 24:8-17), dan paman Yoyakhin (Zedekia, 24:18-20). Akibatnya, bangunan kehidupan umat Tuhan menjadi hancur dan terpuruk karena para pemimpinnya tidak mendirikan bangunan kehidupan mereka di atas fondasi iman yang kokoh dan struktur reformasi yang tangguh.
Apakah Anda mempunyai kehidupan rohani yang tangguh? Jangan mengandalkan diri sendiri atau mengandalkan manusia yang merupakan fondasi yang rapuh. Jangan mengandalkan ekonomi yang kuat, kesehatan yang prima, dan jabatan yang tinggi, karena semuanya itu merupakan struktur yang mudah goyah. Andalkanlah Tuhan dan berimanlah kepada-Nya! Itulah fondasi yang kokoh! Bangunlah disiplin rohani (membaca firman Tuhan, berdoa, beribadah, dan sebagainya). Itulah struktur yang kuat! Sudahkah Anda melakukan hal itu?