Dalam bacaan Alkitab sebelumnya, kita sudah merenungkan tentang bagaimana Tuhan terpaksa membiarkan bangsa Israel hancur berantakan karena kedegilan dan kejahatan hati mereka. Mereka telah berani memandang remeh dan menantang ancaman hukuman Tuhan yang disampaikan melalui para nabi. Murka Tuhan masih dapat kita baca dalam 5:1-26. Pertanyaan yang biasanya muncul adalah: Kapan kehancuran itu terjadi? Siapa orang yang bisa memberi kesaksian yang benar tentang latar belakang dan konteks yang membuat hukuman Tuhan tersebut dijatuhkan kepada mereka?
Ayat 27-30 menunjukkan bahwa Nabi Yeremia telah diminta oleh Tuhan untuk memberi kesaksian bahwa hukuman tersebut adalah adil, mengingat betapa bejatnya kejahatan bangsa tersebut. Nabi Yeremia diutus untuk menilai kondisi spiritual bangsanya. Yehuda seperti logam yang mengaku berharga--seperti emas atau perak. Namun, ternyata bahwa yang dianggap sebagai logam mulia justru ditemukan sangat keras dan tidak murni, sehingga pemurnian tidak bisa dilakukan. Mereka semua telah berlaku busuk, sehingga umat Allah tidak seperti logam lunak yang dapat dimurnikan--seperti perak atau emas. Sebaliknya, mereka keras seperti tembaga atau besi. Kesaksian Nabi Yeremia dalam menyampaikan firman Tuhan tidak didengarkan. Orang-orang jahat di antara umat tidak mau bertobat. Sekalipun demikian, Nabi Yeremia tetap harus menjadi pembawa suara Tuhan.
Sebagai orang percaya pada masa kini, kita memiliki tugas dan tanggung jawab menjadi saksi Tuhan. Jika Nabi Yeremia diminta menjadi saksi untuk menceritakan penyebab jatuhnya hukuman Tuhan atas bangsanya yang tegar tengkuk, tugas kita adalah memberi kesaksian tentang betapa besarnya belas kasihan dan kesabaran Tuhan--yang dinyatakan melalui pengorbanan Kristus di atas kayu salib bagi umat manusia. Walaupun Allah murka terhadap orang berdosa, tersedia kasih dan pengampunan bagi mereka yang bertobat dan percaya. Tuhan yang sama itu kini memberi tugas kepada kita untuk mengajak semua orang agar percaya kepada-Nya dan diselamatkan dari murka Ilahi. Betapa besarnya peranan seorang saksi Tuhan! Siapkah Anda menjadi saksi bagi kemuliaan nama Tuhan?