Dalam bacaan Alkitab hari ini, dikemukakan dua alasan besar yang membuat hukuman Tuhan terhadap umat Yehuda dijatuhkan: Pertama, hati bangsa Yehuda itu degil. Mereka bersikap keras kepala. Mereka tidak segera bertobat untuk menghindari murka Tuhan, tetapi mereka malah mencari jalan selamat sendiri dengan mengandalkan pertolongan bangsa lain. Hal ini tampaknya menunjuk kepada peristiwa saat Raja Zedekia menghadapi ancaman serangan Raja Nebukadnezar (2 Raja-Raja 25). Raja Zedekia berusaha keras menyelamatkan diri dengan meminta pertolongan tentara asing. Sikap Raja Zedekia yang menunjukkan kedegilan hatinya itu membuat murka Tuhan semakin besar (25:5-6). Kedua, dengan sengaja, umat Yehuda mengabaikan ketentuan atas Hari Sabat (Yeremia 17:21-23). Pengabaian ini jelas menunjukkan sikap hati penduduk Yerusalem yang meremehkan kehadiran dan kedaulatan Tuhan atas diri mereka! Kedua alasan di atas jelas merupakan bukti yang sahih terhadap kejahatan hati umat Yehuda. Akibatnya, Nabi Yeremia sudah tidak dapat berkata apa-apa lagi selain mendukung keputusan Tuhan untuk menghukum berat umat Yehuda!
Saat berhadapan dengan vonis Tuhan yang berat, Nabi Yeremia mengingatkan bahwa umat Tuhan harus memilih satu dari antara dua pilihan: Pilihan pertama adalah mengandalkan Tuhan atau memprioritaskan Tuhan dan menghormati Dia. Pilihan kedua adalah mengabaikan Tuhan dan mengambil jalan menurut kemauan sendiri. Dosa bisa membuat hati manusia menjadi begitu jahat, kemudian semakin mengeras, dan selanjutnya menolak teguran Allah (17:9-10).
Bila masih ada rasa takut akan Tuhan dalam hati umat Tuhan, maka masih ada harapan bagi pertobatan dan pemulihan. Akan tetapi, bila sudah tidak ada rasa takut akan Tuhan dalam hati umat Tuhan, apa lagi yang masih dapat diharapkan dari umat Tuhan yang bersikap seperti itu? Bukankah dibuang oleh Tuhan adalah kondisi yang pantas diterima oleh umat Yehuda? Riwayat umat Yehuda ini seharusnya menjadi perenungan bagi umat Tuhan masa kini: Bila Anda berbuat dosa, apakah Anda merasa gelisah? Bila Anda sedang menghadapi masalah, apakah Anda mencari pertolongan Tuhan? Apakah Anda selalu berusaha untuk setia melakukan kehendak Tuhan? Apakah Anda memiliki hati yang takut akan Tuhan?