Mintalah Kekuatan dari Tuhan

Serbuan bangsa Babel ke negeri Yehuda terhenti sejenak karena Firaun telah bergerak maju untuk melawan pasukan Babel. Oleh karena itu, tentara Babel meninggalkan Yehuda. Peristiwa ini membuat banyak orang Yehuda memandang Mesir sebagai juru selamat mereka. Dampaknya, bangsa Yehuda menolak pesan Nabi Yeremia untuk tunduk kepada Raja Nebukadnezar. Mereka mengabaikan firman Tuhan!

Setelah situasi tenang—tentara Babel sudah tidak mengepung Yehuda—Nabi Yeremia berangkat ke wilayah suku Benyamin untuk suatu urusan. Namun, saat tiba di pintu gerbang Benyamin, dia dituduh hendak berkhianat dan memihak Raja Nebukadnezar (37:13). Meskipun ia menyangkal, Nabi Yeremia tetap ditangkap, dipukul, dan dipenjarakan. Nabi Yeremia tinggal di sana untuk waktu yang lama, sampai Raja Zedekia memanggilnya. Mungkin, Raja Zedekia berharap bahwa perkataan Tuhan akan menyenangkan, misalnya berita pertolongan Tuhan pada menit-menit terakhir seperti yang terjadi pada kota Yerusalem di zaman Raja Hizkia (2 Raja-raja 19:32-37). Sebaliknya, Nabi Yeremia menegaskan kembali pesan awalnya yang melawan Raja Zedekia dan bangsa Yehuda. Dengan kata lain, penarikan mundur tentara Babel hanya bersifat sementara. Di kemudian hari, mereka akan datang kembali. Perkataan seperti Ini tidak ingin didengar oleh raja.

Raja Zedekia kemudian memindahkan Nabi Yeremia ke tempat yang sedikit lebih baik. Raja memerintahkan agar Nabi Yeremia mendapatkan roti secara teratur selama ada roti di kota. Seandainya raja tidak takut terhadap beberapa bawahannya, raja yang bimbang ini mungkin telah membebaskan Nabi Yeremia.

Raja Zedekia adalah sosok yang tragis. Dia tertarik kepada Nabi Yeremia dan pesannya, namun dia tidak memiliki tekad yang cukup kuat untuk bertindak dengan merespons firman Tuhan. Raja Zedekia adalah orang yang menolak tujuan yang baik dari Tuhan. Ia memperlihatkan kelemahan karakternya. Apakah Anda pernah mengalami keadaan seperti yang dialami oleh Raja Zedekia, yaitu tidak memiliki tekad yang cukup kuat untuk bertindak benar dalam merespons firman Tuhan? Apakah Anda bergumul dengan dosa yang ingin Anda selesaikan dengan Tuhan? Menurut Anda, apakah Tuhan sanggup menolong Anda dalam menghadapi pergumulan tersebut?