Tuhan mengumumkan bahwa Ia akan membangkitkan musuh untuk melawan Babel. Musuh ini akan menentangnya dari setiap sisi dan akan menghancurkan Babel. Percuma saja orang Babel berusaha mempertahankan diri karena serangan musuh datang terlalu cepat. Para prajurit muda (teruna-teruna) Babel akan berjatuhan di jalan-jalan kota. Orang Yehuda harus melarikan diri dari Babel saat kehancuran datang, karena Tuhan akan membalas dosa-dosa Babel. Jika mereka tidak lari, mereka bisa terjebak di tengah peperangan (51:6).
Tuhan membangkitkan bangsa Media sebagai alat untuk menghancurkan Babel (51:11). Tuhan melakukan ini untuk membalas Babel yang telah menghancurkan Bait Suci-Nya. Kejatuhan Babel ke tangan bangsa Media adalah penggenapan dari nubuat ini. Orang Media tinggal di utara Babel. Media telah menjadi sekutu Babel dalam penghancuran kota Niniwe (Asyur). Di kemudian hari, bangsa Media bergabung dengan bangsa Persia untuk mengalahkan Babel.
Nabi Yeremia telah menulis semua nubuat tentang malapetaka yang akan menimpa Babel pada sebuah gulungan kitab. Nabi Yeremia tidak bisa pergi ke Babel. Oleh karena itu, ia menitipkan gulungan kitab tersebut kepada Seraya yang akan pergi ke Babel bersama Raja Zedekia (51:59). Nabi Yeremia meminta Seraya untuk membacakan nubuatnya tentang Babel di depan umum. Ada penafsir yang beranggapan bahwa Seraya membaca nubuat ini hanya untuk orang Yahudi buangan. Namun, kelihatannya tidak ada pembatasan untuk para pendengarnya. Seraya harus mengumumkan bahwa Tuhan telah berjanji untuk menghancurkan Babel sepenuhnya. Kemudian Seraya harus mengikatkan sebuah batu pada gulungan kitab tersebut dan membuangnya ke sungai Efrat. Sebagaimana gulungan kitab itu tenggelam, Babel juga akan "tenggelam" dan tidak akan bangkit kembali sebagai suatu bangsa.
Babel dihukum karena kesombongan, penyembahan berhala, dan karena berdosa kepada Tuhan. Bangsa Babel telah dipakai Tuhan untuk menghukum orang Yehuda, tetapi bangsa Babel sendiri akan dihukum karena mereka berbuat dosa. Tuhan tidak akan membiarkan dosa tidak dihukum. Orang jahat mungkin tampak dalam keadaan baik-baik saja saat ini. Akan tetapi, benarkah Tuhan akan melepaskan orang jahat?