Nabi Amos mencatat bagian ini sebagai sebuah ratapan, yaitu kata-kata yang diucapkan sambil menangis. Ia melihat bahwa sikap hidup bangsa Israel yang jauh dari Tuhan tampak jelas dalam kehidupan sehari-hari mereka. Sebagai contoh, mereka memanipulasi keadilan dan tidak suka pada kebenaran (5:7). Mereka menindas orang miskin dan bahkan melakukan perampasan (5:11). Mereka sering berbuat jahat, melakukan banyak dosa, menerima suap, menjepit orang benar, mengesampingkan orang miskin (5:12), dan sebagainya.
Nabi Amos melihat bahwa kehidupan bangsa Israel yang jauh dari Tuhan itu tidak akan menghasilkan apa-apa, selain menghasilkan jalan kematian. Orang yang rebah tidak akan bangkit lagi (5:2). Kota yang berperang dengan seribu orang menjadi seratus orang, dan yang berperang dengan seratus orang menjadi sepuluh orang (5:3) merupakan gambaran dari malapetaka hebat yang akan menimpa bangsa Israel karena kehidupan mereka menunjukkan bahwa mereka tidak sungguh-sungguh bertobat.
Carilah Tuhan, maka kamu akan hidup (5:4,6) merupakan seruan Nabi Amos kepada orang Israel yang jalan hidupnya dan hatinya sudah bengkok. Perkataan yang serupa diulangi dalam ayat-ayat berikutnya, "Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup" (5:14) serta "Bencilah yang jahat dan cintailah yang baik" (5:15). Amos memiliki kerinduan yang besar agar bangsa Israel bertobat dari jalannya yang sesat dan dari tindakannya yang jahat.
Nabi Amos menyadari bahwa kehidupan sebaik apa pun?di luar Tuhan?tidak ada gunanya. Hanya di dalam Tuhan saja, seseorang bisa memiliki kehidupan yang berarti, baik menyangkut kehidupan di dunia saat ini maupun kehidupan di dalam kekekalan kelak. Nabi Amos sangat rindu agar bangsa Israel bertobat dan kembali kepada Tuhan. Sama seperti Nabi Amos meratap karena rindu agar bangsa Israel bertobat dan kembali ke jalan yang benar, demikian pula Tuhan rindu agar setiap orang berbalik kepada-Nya. Apakah Anda sudah bertobat? Apakah Anda merindukan pertobatan orang-orang yang belum percaya di sekitar diri Anda? Apakah Anda telah membiasakan diri untuk berdoa bagi pertobatan orang-orang yang belum mau percaya dan bagi orang-orang yang belum pernah mendengar berita Injil?