Besarnya pengaruh seorang istri terhadap keluarganya tercermin dalam ungkapan "happy wife, happy family". Tentu saja, ungkapan itu tidak sepenuhnya benar karena pusat kebahagiaan keluarga adalah kehadiran Tuhan. Sekalipun demikian, ungkapan tersebut memperlihatkan betapa besarnya pengaruh istri dalam keluarga.
Pengaruh yang besar dari kehadiran istri yang cakap--dari sisi karakter--terlihat dalam 31:10-31. Keindahan karakter sang istri terlihat dari apa yang ia lakukan, antara lain mendukung suami (31:12), bekerja keras dengan rajin (31:13-18,27), berbelas kasihan terhadap orang miskin dan tertindas (31:20), kesiapan menghadapi masalah (31:21), menguasai lidah dan mampu mengajar dengan baik (31:26), serta merupakan pribadi yang takut akan Tuhan (31:30). Istri seperti itu digambarkan dalam 31:10 sebagai lebih berharga daripada permata, yaitu sebutan umum untuk batu berharga yang indah dan sangat mahal. Ia dipuji bukan karena apa yang dikatakan orang lain tentang dia, tetapi karena perbuatan nyata yang dirasakan oleh suami dan anak-anaknya. Menjaga kecantikan fisik tidaklah salah, dan hal itu akan menyukakan suami. Akan tetapi, yang harus diutamakan adalah kecantikan sejati dalam diri seseorang yang disebut inner beauty atau keindahan karakter. Keindahan karakter ini tidak akan luntur oleh usia. Hai para wanita, apakah Anda lebih mengutamakan pengejaran keindahan karakter daripada pengejaran kecantikan fisik?
Keindahan karakter istri dipengaruhi oleh keindahan karakter sang suami. Peran suami tersirat dari kepercayaan sang suami terhadap sang istri (31:11). Kepercayaan inilah yang membuat sang istri berkembang dalam apa yang dilakukannya (31:16,19). Sang suami menghayati panggilan Tuhan dalam pekerjaannya (31:23, mungkin sang suami adalah seorang hakim). Ia memuji istrinya (31:28). Ia melihat istrinya sebagai wanita yang sangat berharga (31:10). Hai para pria, apakah Anda lebih mengutamakan pengejaran keindahan karakter daripada usaha mengejar karir dan penghasilan? Bila sepasang suami istri tidak saling menuntut, tetapi menjalankan peran masing-masing serta mewujudkan karakter yang indah, gambaran keindahan keluarga dalam Amsal 31 akan terwujud.
Kitab Amsal dibuka dan ditutup dengan takut akan Tuhan (1:7; 31:30). Hidup takut akan Tuhan adalah fondasi kehidupan yang penuh hikmat yang membawa umat pada keindahan karakter