Minggu, 19 Oktober 2014
Bacaan Alkitab hari ini: Lukas 20
Kaum Saduki mencoba menjerat Tuhan Yesus dengan sebuah pertanyaan tentang kebangkitan orang mati, jika sekiranya ada kebangkitan, siapakah di antara ketujuh orang laki-laki yang menikahi wanita itu yang akan menjadi suaminya pada hari kebangkitan (20:33). Di luar dugaan mereka, jawaban Tuhan Yesus menyingkapkan bahwa kehidupan setelah kematian sungguh ada dan berbeda dengan kehidupan ragawi di bumi ini. Di surga tidak ada perkawinan seperti di bumi ini.
Ada beberapa pengajaran penting yang bisa kita ambil dari jawaban Tuhan Yesus kepada kaum Saduki yang tidak mempercayai kebangkitan (20:27): Pertama, dalam kehidupan sekarang di bumi, perkara kawin dan dikawinkan adalah realita, hal yang lazim (20:34). Perkawinan diperlukan untuk kelanjutan umat manusia. Kedua, dalam kehidupan yang akan datang di surga, dalam kekekalan, orang tidak akan mati dan anak-anak tidak lagi dilahirkan (20:35-36). Oleh karena itu, tidak diperlukan adanya perkawinan dan kelahiran. Ketiga, kehidupan yang berbeda di dunia yang akan datang hanya akan dialami oleh “mereka yang dianggap layak” (20:35), yaitu orang benar yang dibangkitkan dalam anugerah untuk mendapat bagian di surga, bukan oleh usaha dan jasa seseorang. Keempat, Tuhan Yesus sama sekali tidak bermaksud mengatakan bahwa pernikahan itu buruk—sehingga di surga orang tidak lagi kawin dan dikawinkan—tetapi bahwa di surga tidak dibutuhkan perkawinan dan kehidupan di surga berbeda—serta jauh lebih indah—dari pernikahan yang bahagia di bumi ini. Kelima, jangan menyimpulkan bahwa orang-orang yang memiliki hubungan keluarga di bumi—suami, istri, anak-anak—tidak saling mengenal di surga. Meskipun tidak ada ikatan perkawinan, kasih yang melimpah akan selalu ada di surga, bahkan jauh lebih melimpah daripada kasih yang kita rasakan di bumi ini. [FL]
Kolose 3:1
“Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.”