Walaupun Yesus Kristus telah datang untuk menyelamatkan manusia berdosa, kita belum bebas dari godaan lingkungan yang berdosa dan dari usaha Iblis menjatuhkan manusia ke dalam dosa. Iblis selalu berusaha membuat orang percaya melupakan identitasnya sebagai orang yang telah dibebaskan dari kuasa dosa, sehingga banyak orang percaya takluk terhadap godaan lingkungan yang berdosa. Oleh karena itu, saat ini, orang percaya juga masih bisa berbuat dosa dan mengalami penderitaan. Kerentanan terhadap godaan dosa inilah yang menjadi jalan masuk bagi Iblis untuk membuat orang percaya menjadi gelisah dan meragukan keselamatan yang telah tersedia di dalam Yesus Kristus, bahkan membuat orang percaya meragukan kasih Kristus.
Kita perlu senantiasa meyakini bahwa Allah tidak pernah berhenti mengasihi kita. Sadarilah bahwa relasi di antara ketiga Pribadi Allah Tritunggal--yaitu Allah Bapa, Allah Anak, dan Allah Roh Kudus--adalah relasi yang amat erat. Di dalam kekekalan, Allah Anak--yang disebut Firman--berada bersama-sama dengan Allah Bapa (Yohanes 1:1). Oleh karena itu, penganugerahan Yesus Kristus--Sang Allah Anak--untuk mati di kayu salib bagi manusia berdosa (Yohanes 3:16) merupakan wujud kasih Allah Bapa yang luar biasa terhadap diri kita, sekaligus merupakan bukti bahwa Allah mengasihi kita dan menjadi jaminan bahwa Allah pasti akan memberikan segala sesuatu yang terbaik bagi kita (Roma 8:32). Kita ini istimewa dalam pandangan Allah! Kita tak mungkin ditinggalkan atau diabaikan oleh Allah Bapa! Yesus Kristus, yang telah memberikan yang terbaik bagi kita--yaitu diri-Nya sendiri--saat ini menjadi Pembela bagi kita di hadapan Allah Bapa (Roma 8:34). Tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah yang ada di dalam Kristus Yesus, Tuhan kita (Roma 8:35).
Ancaman penyakit dan kematian di masa pandemi membuat manusia saling mencurigai. Waspadalah agar Iblis jangan sampai berhasil membuat kita meragukan kasih Allah. Saat hendak ditangkap di Taman Getsemani, Tuhan Yesus membela para murid-Nya (Yohanes 18:1-9). Bagi kepentingan kita, Dia rela menyerahkan diri-Nya sendiri untuk mati di kayu salib menanggung hukuman dosa kita. Di masa pandemi ini, mungkinkah Tuhan Yesus meninggalkan kita? Apakah Anda yakin bahwa Kristus akan selalu membela Anda, baik saat Anda menjalani kehidupan di dunia maupun setelah Anda meninggalkan dinia ini?