Peran Tuhan Yesus sebagai Juruselamat dikenal oleh banyak orang. Akan tetapi, tidak banyak orang yang menyadari bahwa Yesus Kristus adalah Seorang Guru yang Agung. Sebagai Guru, kehadiran-Nya mengubah kehidupan orang-orang yang berinteraksi dengan diri-Nya. Dia mengajar bukan hanya melalui perkataan yang diucapkan-Nya, tetapi juga melalui teladan yang memancar dari kehidupan-Nya. Sayangnya, banyak pengikut Kristus yang menjadi orang percaya, tetapi tidak menjadi murid. Kita mengharapkan bahwa setiap orang yang mendengar berita tentang keselamatan di dalam Kristus menjadi orang percaya, tetapi kita juga mengharapkan bahwa orang yang menjadi percaya itu bisa terus bertumbuh di dalam Kristus serta menjadi seorang murid--yaitu orang yang belajar--dan kehidupannya berubah. Dalam bacaan Alkitab hari ini, Tuhan Yesus berkata kepada Simon Petrus dan Andreas, "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Perhatikan bahwa menjadi penjala manusia adalah ketrampilan yang diperoleh dari mendengar ajaran Tuhan Yesus, diperdalam dengan melihat cara Tuhan Yesus mempraktikkan apa yang Dia ajarkan, lalu kita praktikkan dalam kehidupan kita (4:19-20). Tuhan Yesus menegaskan hal ini dalam pesan terakhir--disebut Amanat Agung--yang Ia sampaikan sebelum naik ke sorga meninggalkan murid-murid-Nya secara fisik, "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu." (28:19-20a). Jelaslah bahwa yang dikehendaki oleh Tuhan Yesus bukan hanya sekadar respons "percaya" terhadap ajaran Tuhan Yesus, tetapi respons "melakukan" apa yang Ia perintahkan.
Masa pandemi ini merupakan masa ujian! Bila kita hanya sekadar pendengar yang memercayai Tuhan Yesus, kita akan kebingungan saat kita sendirian, tidak berada di dalam komunitas Kristen. Akan tetapi, bila kita menjadi seorang "murid", kita akan memandang pandemi sebagai kesempatan mempraktikkan ajaran Yesus Kristus, Sang Guru Agung. Sama seperti Tuhan Yesus meninggalkan kenyamanan sorga untuk menyelamatkan manusia berdosa, demikian pula kita harus meninggalkan kenyamanan berada dalam komunitas Kristen untuk menerapkan ajaran Sang Guru Agung dalam dunia. Apakah Anda sedang berjuang untuk melaksanakan ajaran Sang Guru Agung itu?