Umumnya, manusia akan kecewa dan tidak puas bila merasa disepelekan atau mendapat bagian yang lebih kecil bila dibandingkan dengan yang lain. Salah satu suku yang mengalami keadaan seperti itu adalah suku Benyamin.
Menurut catatan Alkitab, nama Benyamin sebelumnya adalah Ben-Oni. Nama ini diberikan oleh Rahel, ibunya karena melahirkan dengan sangat susah (Kejadian 35:17-18). Setelah Rahel matii, Yakub, ayahnya menamai anak itu Benyamin yang berarti "anak yang menjadi tangan kananku". Menjelang wafat, Yakub memberikan berkat kepada putra bungsunya yang berbunyi, "Benyamin adalah seperti serigala yang menerkam; pada waktu pagi ia memakan mangsanya dan pada waktu petang ia membagi-bagi rampasannya." (Kejadian 49:27). Berkat yang diterima oleh Benyamin ini mencerminkan karakter yang melekat pada keturunannya. Keturunan Benyamin adalah para prajurit yang berani dan pandai berperang, para pahlawan yang gagah perkasa, para pemanah yang mahir (1 Tawarikh 8:40; bandingkan dengan Hakim-hakim 20:15-16). Kehebatan yang mereka miliki tidak membuat mereka secara otomatis mendapat hak istimewa atau perlakuan khusus, bahkan warisan tanah untuk suku Benyamin adalah paling sempit bila dibandingkan dengan suku-suku lainnya. Sekalipun demikian, suku Benyamin memegang peran penting dalam sejarah politik bangsa Israel. Mereka adalah suku yang setia kepada kerajaan Yehuda. Beberapa tokoh penting yang berasal dari suku Benyamin adalah: Pertama, Ehud, seorang kidal yang mengalahkan bangsa Moab (Hakim-hakim 3:12-30). Kedua, Saul, raja Israel yang pertama (1 Samuel 9:1-2). Ketiga dan keempat, Mordekhai dan Ester adalah dua orang yang paling berjasa menyelamatkan bangsa Yahudi dari usaha pemusnahan oleh siasat jahat Haman, orang Agag (Ester 2:5-7). Kelima, Paulus, seorang rasul yang berani menderita demi berita Injil (Roma 11:1).
Keturunan Suku Benyamin memiliki kelebihan dan kekurangan. Akan tetapi, jelas bahwa Allah memberikan berkat-Nya kepada suku ini dan tangan Tuhan menyertai suku ini. Bagi kita saat ini, pengampunan dan jaminan hidup kekal yang kita miliki di dalam Kristus menunjukkan bahwa Allah memberikan anugerah-Nya secara berlimpah–limpah kepada kita! Apakah anugerah Allah telah membuat Anda hidup dengan dipenuhi oleh rasa syukur?