Kedudukan dan kekuasaan Daud sebagai raja atas seluruh Israel yang semakin kuat menjadi trending topic bagi bangsa-bangsa di sekitar Israel. Daud tahu bahwa Tuhan sendirilah yang telah mengangkat martabat pemerintahannya (14:2). Berita tersebut membuat Hiram, raja negeri Tirus berusaha menjalin hubungan diplomatik dan persahabatan dengan Daud. Keseriusannya dibuktikan dengan mengirimkan kayu aras serta para tukang kayu dan tukang batu dengan tujuan untuk membangun istana bagi Daud (14:1). Namun, respons bangsa Filistin terhadap berita tersebut berbeda. Mereka justru mempersiapkan diri untuk menggempur Israel. Mungkin mereka masih menaruh dendam masa lalu yang tak terlupakan, yaitu kematian Goliat yang dibunuh oleh Daud (1 Samuel 17:45-54).
Daud menghadapi dua kali pertempuran melawan bangsa Filistin di lembah Refaim. Akan tetapi, Daud tidak langsung mempersiapkan seluruh pasukan perangnya dan menetapkan strategi perang apa yang akan dipakai untuk mengalahkan orang Filistin. Daud tidak mau mengulang kesalahan fatal yang telah ia perbuat yang terjadi di pasal sebelumnya. Langkah pertama yang ia lakukan adalah bertanya kepada Tuhan, memohon petunjuk dan pimpinan-Nya. Jika Tuhan tidak memerintahkan dia untuk maju, dia tidak akan maju. Akan tetapi, jika Tuhan memerintahkan dia untuk maju, dia akan maju melawan bangsa Filistin. Daud hanya taat atas apa pun yang menjadi jawaban Tuhan. Penulis Tawarikh menegaskan bahwa saat Daud bertanya, Tuhan menjawab. Saat Daud taat melakukan perintah Tuhan, Tuhan akan memberi kemenangan besar kepada Daud. Namun, kita tidak boleh melupakan satu hal, yaitu bahwa setiap kemenangan yang diperoleh Daud menggambarkan kehebatan dan kebesaran Tuhan, karena Tuhan sendiri yang berperang bagi Israel (1 Tawarikh 14:14-17).
Dalam kehidupan ini, ada banyak persoalan yang harus kita hadapi. Kita membutuhkan jawaban atau jalan keluar. Teladanilah Daud yang tidak malu bertanya kepada Tuhan. Jadikanlah Kristus sebagai pusat kehidupan Anda. Percayalah! Allah Roh Kudus akan memandu, membimbing, memberi kekuatan, dan senantiasa menyertai kita saat kita menghadapi pergumulan. Apakah Anda selalu berusaha agar nama Tuhan semakin dimuliakan melalui setiap pergumulan yang Anda hadapi?