2 Tawarikh 3:1–5:1

A Man of Deeds

3 Februari 2022
GI Wirawaty Yaputri

Sebuah peribahasa Tiongkok mengatakan, "Seribu mil dimulai dengan satu langkah." Tanpa memulai, kita tidak bisa menyelesaikan apa pun. Namun, memulai sesuatu itu biasanya sangat sulit. Dibutuhkan tekad dan komitmen yang kuat untuk memulai, khususnya memulai sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan atau pelayanan bagi Tuhan. Pada umumnya, tidaklah sulit bila kita hendak memulai hal-hal baru yang menyenangkan hati seperti bermain game baru, mencoba hobi baru, dan sebagainya. Akan tetapi, tidaklah mudah bila kita hendak memulai suatu pelayanan yang baru atau suatu pelayanan yang jenisnya berbeda. Untuk memulai suatu pelayanan baru, diperlukan komitmen dan hati yang sungguh-sungguh mengasihi Tuhan.

Salomo memulai pembangunan Bait Allah pada tahun keempat pemerintahannya (3:1-2). Ia mempersiapkan pembangunan ini dengan seksama dan dengan sebaik-baiknya. Selama empat tahun sebelum memulai pembangunan, ia mempersiapkan semua yang dibutuhkan dalam pembangunan. Salomo mempersiapkan yang terbaik, baik dalam hal bahan yang dipakai maupun dalam hal ahli yang bekerja (pasal 2). Pelayanan dan kerja nyata yang ia lakukan menunjukkan bahwa Salomo memiliki hati yang mengasihi Tuhan. Salomo tidak hanya membuat rencana, memikirkan, dan membicarakan, tetapi ia melaksanakan pembangunan. Inilah wujud nyata dari hati yang mengasihi Tuhan. Ia bukan A Man of Words and Not of Deeds atau Orang yang Banyak Bicara, tetapi Tidak Bertindak, melainkan ia benar-benar mewujudkan kerinduan hati Daud untuk menghormati Allah dengan mendirikan rumah bagi-Nya. Semua perkakas di rumah Allah dibuat dari bahan terbaik. Segala perlengkapan dibuat dalam jumlah yang sangat banyak, bahkan sampai tak terhitung (4:18). Salomo melakukan yang terbaik! Sikap hati Salomo ini patut kita teladani. Salomo sadar bahwa Allah Pencipta langit dan bumi adalah Allah yang Besar, dan ia bukan siapa-siapa. Ia sebenarnya tidak layak membangun rumah bagi Allah (2:5-6). Ketika mendapat kepercayaan untuk membangun, ia melakukan yang terbaik bagi Allah. Seharusnya, kita semua juga berpikir seperti itu. Betapa pun tingginya jabatan atau kemuliaan yang kita miliki di bumi ini, kita bukan siapa-siapa di mata Tuhan. Kita seharusnya merasa tidak layak, sehingga kita melakukan yang terbaik untuk Dia. Bagaimana sikap Anda terhadap kepercayaan Tuhan atas diri Anda?

Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh.
Yakobus 5: 16


www.gky.or.id | Gereja Kristus Yesus Copyright 2019. All rights Reserved. Design & Development by AQUA GENESIS Web Development & Design