Salah satu ciri orang yang dipenuhi Roh Kudus adalah berani memberitakan Injil dan berani melayani Tuhan di tengah situasi sulit. Setelah Rasul Petrus dan rasul-rasul lain dipenuhi Roh Kudus, mereka berani bersaksi tentang Kristus meskipun kehilangan nyawa dan mengalami penderitaan menjadi konsekuensinya. Dalam bacaan Alkita hari ini, kita bisa membaca tentang seorang imam bernama Yoyada dan Yosabat--istrinya--yang memberanikan diri untuk melakukan apa yang dikehendaki Allah (23:1). Yosabat menyelamatkan dan menyembunyikan Yoas (22:11). Perbuatan ini adalah perbuatan yang sangat berani bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah. Imam Yoyada merencanakan perlawanan terhadap Atalya yang setelah merebut pemerintahan, lalu membunuh semua keturunan raja dari Kerajaan Yehuda (22:10). Rencana menggulingkan tahta itu bukan perkara kecil. Dibutuhkan keberanian dan tekad yang besar untuk bersedia mengorbankan segalanya demi melaksanakan kehendak Allah. Ketika diperhadapkan pada pilihan untuk menutup mata terhadap semua yang sudah terjadi dan mencari "aman", atau memberanikan diri menghadapi mara bahaya yang menghadang di depan, seorang yang saleh dan takut Tuhan akan mengambil pilihan yang kedua, meskipun ia akan menghadapi risiko mengalami hal-hal yang sangat membahayakan jiwa.
Yoyada menunjukkan bahwa dirinya adalah seorang imam yang memiliki hati takut akan TUHAN. Ia tidak membiarkan dirinya terlena saat melihat peristiwa yang tidak sesuai dengan kehendak TUHAN. Ia tahu bahwa kehendak TUHAN adalah agar keturunan Daud yang memerintah atas Israel. Oleh karena itu, ia merencanakan dan mengajak para kepala pasukan seratus yang hatinya takut kepada Allah, mengumpulkan orang-orang Lewi dari semua kota di Yehuda serta kepala-kepala puak orang Israel untuk mengadakan perjanjian dengan raja di rumah Allah (23:1-3). Mereka menyusun rencana untuk menobatkan Yoas menjadi raja Yehuda. Rencana dan usaha Yoyada berhasil karena Allah menyertai dan menolong dia serta orang Israel untuk mengalahkan Atalya. Saat kita memilih untuk melakukan apa yang benar dan membela orang yang benar, damai dan kekuatan Allah menyertai kita. Beranikah Anda melakukan apa yang dikehendaki Allah bila risikonya adalah kematian?