Pengkhotbah mengungkapkan bahwa ia berusaha mencari makna hidup manusia dengan memakai hikmatnya, yaitu dengan cara mengamati kehidupan di dunia ini. Akan tetapi, dia mengungkapkan dengan rendah hati bahwa dia tidak menemukannya (7:27-28). Banyak hal yang telah dia lihat di bawah matahari (8:9-11,14). Namun, apa yang ia lihat justru membuat dia semakin bingung. Raja harus dipatuhi sebagai wujud ketaatan terhadap Allah. Apa yang dikehendaki raja tidak boleh ditentang karena raja memiliki wewenang untuk membuat keputusan. Sebagai rakyat, kita tidak boleh mempertanyakan apa yang raja perbuat. Kepatuhan terhadap perintah raja akan menghindarkan kita dari masalah (8:2-5). Sikap rakyat yang sepatutnya terhadap seorang raja merupakan cermin bagi sikap umat Allah yang sepatutnya terhadap Allah. Untuk bisa memperoleh kebahagiaan, manusia harus bersikap takut akan Allah, memercayai Dia, dan berusaha mematuhi perintah–Nya walaupun sesungguhnya, manusia yang terbatas tidak mungkin dapat sepenuhnya menyelami pekerjaan Allah yang tidak terbatas, seberapa pun besarnya hikmat yang ia miliki (8:12,17).
Sekalipun hikmat manusia terbatas, kita patut bersyukur bahwa melalui Kristus, kita akan dapat menyelami apa yang dipikirkan Allah. Firman Tuhan mengatakan: Sebab: "Siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan, sehingga ia dapat menasihati Dia?" Tetapi kami memiliki pikiran Kristus (1 Korintus 2:16). Dengan kata lain, apa yang tersembunyi bagi manusia telah Allah nyatakan kepada mereka yang memiliki pikiran Kristus, seperti yang dikemukakan dalam 1 Korintus 2:9b, "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."
Banyak hal yang tersembunyi bagi dunia ini yang telah Allah sediakan bagi umat-Nya. Jelas bahwa untuk bisa menerima apa yang telah disediakan Allah, perlu dijalin relasi yang baik antara umat Allah dengan Allah. Bila kita memiliki relasi yang sehat dengan Allah, Allah akan mengungkapkan hal-hal yang perlu kita ketahui. Bagaimanakah relasi Anda dengan Allah saat ini? Apakah Anda dengan tekun menyediakan waktu untuk membangun relasi dengan Allah? Apakah Anda selalu berusaha mengetahui dan mematuhi kehendak Allah bagi diri Anda?